HUBUNGAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI DENGAN PENGALAMAN KARIES PADA ANAK TUNA GRAHITA DI SLB NEGERI PANGERAN CAKRABUANA KABUPATEN CIREBON
DOI:
https://doi.org/10.37160/jikg.v5i3.681Keywords:
Toothbrushing Habits, Caries, Mental ImpairmentAbstract
Data tahun 2018 menyebutkan bahwa karies gigi pada anak berkebutuhan khusus usia 6-12 tahun mencapai 68% dan yang bebas karies adalah 32% serta rata-rata karies yaitu 2,5. Tuna grahita merupakan anak berkebutuhan khusus yang kecerdasannya dibawah rata-rata dengan keterbatasan intelegensi dan ketidakcakapan komunikasi sosial. Menyikat gigi merupakan salah satu upaya penting bagi anak tuna grahita untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut agar terhindar dari karies. Tujuan penelitian: Menganalisis hubungan kebiasaan menyikat gigi dengan pengalaman karies pada anak tuna grahita di SLB Negeri pangeran cakrabuana kabupaten Cirebon. Metodologi: Penelitian kuantitatif metode observasi dengan rancangan cross sectional. Populasi yaitu anak SD tuna grahita di SLB Negeri Pangeran Cakrabuana Kabupaten Cirebon yaitu 97 anak, dengan sampel 31 anak tuna grahita. Untuk mengukur kebiasaan menyikat gigi menggunakan instrumen kuisioner dan untuk pengalaman karies menggunakan form def-t dan DMF-T, analisa data univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji T. Hasil Penelitian: mayoritas kebiasaan menyikat gigi responden kategori cukup 13 orang (41,9%) dan kriteria karies gigi responden sangat rendah 27 orang (87,1%). Uji statistik Chi-Square diperoleh p-value 0,001 Kesimpulan: Terdapat hubungan kebiasaan menyikat gigi dengan pengalaman karies pada anak tuna grahita di SLB Negeri pangeran cakrabuana Kabupaten Cirebon.