Analisis Stimulasi Kemampuan Berjalan pada Bayi Usia 9 – 12 Bulan di Wilayah Puskesmas Sritejokencono Lampung Tengah

Authors

  • Sadiman Sadiman Politeknik Kesehatan Tanjungkarang Lampung Indonesia
  • Islamiyati Islamiyati Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
  • Sumiyati Sumiyati Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.37160/bmi.v19i1.191

Keywords:

Stimulasi, Berjalan, Bayi 9-12 Bulan

Abstract

Anak yang sering digendong dan diletakkan di baby walker dapat mengalami keterlambatan dalam pencapaian kemampuan motoriknya. Berdasarkan survei pendahuluan di 4 desa Kecamatan Kotagajah terdapat sebanyak 138 anak yang berusia 12 – 15 bulan. Dari 138 anak yang berusia 12 – 15 bulan tterdapat 24 (17%) dari 138 bayi yang belum dapat berjalan sendiri/mandiri. Penelitian bertujuan menganalisis stimulasi kemampuan berjalan anak usia 9 – 12 bulan. Metode penelitian deskriptif eksplorasi. Sampel sebanyak 27 bayi usia 9 – 12 bulan. Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara menggunakan checlist dan dianalisa dengan menampilkan deskripsi dari variabel yang diteliti. Hasil penelitian: Stimulasi terbanyak yang dilakukan orang tua adalah latihan berdiri sebesar 100%, dituntun dan  dititah sebanyak 93%. Rata-rata anak mulai berjalan pada usia 12 bulan dan terbanyak pada usia 13 bulan sebanyak 7 anak (25,9%). Stimulasi terbanyak yang dilakukan pada anak  yang sudah dapat berjalan pada usia 10 bulan adalah tidak sering digendong dan anak tidak menggunakan alas kaki. Kesimpulan: Usia mulai berjalan pada anak di wilayah kerja Puskesmas Sritejokencono adalah 12 bulan. Stimulasi oleh orang terdekat dengan membiarkan anak belajar berjalan dengan tanpa alas kaki dan tidak sering digendong.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bartolo DD, et all. (2022). The Role of Walking Experience in the Emergence of Gait Harmony in Typically Developing Toddlers. Brain Sciences, 12, 14.

Hati FS, P. L. (2016). Pengaruh Pemberian Stimulasi pada Perkembangan Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Sedayu, Bantul. Jurnal Ners And Midwifery Indonesia, 4(1), 44–48.

Hospodar CM, et all, 2021, Practice and Proficiency: Factors that Facilitate Infant Walking Skill, Developmental Psychobiology Vol 63 issue 7

Kemenkes, R. (2012). Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011.

Nova, D. E. W. (2019). Peran Orang Dewasa Dalam Stimulasi Motorik Kasar Pada Anak Delayed Walking (Keterlambatan Berjalan). Universitas Ahmad Dahlan, 8.

Oskar G Jenni, et all. (2012). Infant motor milestones : poor predictive value for outcome of healthy children. Acta Paediatrica, 181–184. https://doi.org/10.1111/apa.12129

Riskita. (2021). Cara Anak Agar Cepat Berjalan. https//www/orami/co.id

Rizqi, V. (2019). Perlukan Bayi Distimulasi Berjalan dengan Dititah? https://motherandbeyond.id/read/11932/perlukah-bayi-distimulasi-berjalan-dengan-dititah.

Rosmiyati, Anggraini, & Susilawati. (2017). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Perkembangan Motorik Bayi Usia 6 Bulan di BPS Maria Suroso Bandar Lampung Tahun 2017. Jurnal Dunia Kesmas.

Safrudin, Masitoh S dan Batlajeri J, 2023, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kemampuan Berjalan Batita di Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat, Jurnal Inovasi Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 3 No 1

Soetjiningsih dan Gde Ranuh, I. N. (2017). Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. Penerbit EGC.

Downloads

Published

2023-05-31

How to Cite

Sadiman, S., Islamiyati, . I. ., & Sumiyati, S. . (2023). Analisis Stimulasi Kemampuan Berjalan pada Bayi Usia 9 – 12 Bulan di Wilayah Puskesmas Sritejokencono Lampung Tengah. Media Informasi, 19(1), 62–66. https://doi.org/10.37160/bmi.v19i1.191

Issue

Section

Articles