https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/prosidingpengmas/issue/feed Prosiding Pengabdian Kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya 2025-05-23T15:07:04+07:00 Dr. Imat Rochimat SKM., MM [email protected] Open Journal Systems <p>Prosiding Seminar dan Diseminasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat ” yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya .</p> https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/prosidingpengmas/article/view/684 Optimalisasi Kesehatan Remaja Melalui Pendidikan Kesehatan dan Budidaya Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L) 2024-12-25T09:22:00+07:00 Herni Kurnia [email protected] Nunung Mulyani [email protected] <p>Salah &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;satu masalah kesehatan yang menjadi fokus pemerintah adalah penanggulangan anemia pada remaja puteri. Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Prevalensi anemia menurut WHO&nbsp;&nbsp; &nbsp;(2017) berkisar 40-88%, Riskesdas (2018) sebesar 32 %, di Jawa Barat mencapai 42,4%, Berdasarkan Data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya (2016) sebesar 23.2%. Berdasarkan data dan studi pendahuluan ke SMP Terpadu Bugelan didapatkan hasil 27 dari 50 remaja puteri mengalami anemia, sebagian besar remaja mengeluh gejala anemia seperti mudah Lelah, pusing, kurang konsentrasi. Selain itu, masyarakat Kelurahan Bugelan tidak ada yang menanam sayuran terutama bayam merah. Salah satu cara untuk mencegah dan menanggulangi kejadian anemia pada remaja diantaranya adalah bayam merah. Bayam merah merupakan salah satu tanaman alternatif dalam pemenuhan kebutuhan zat besi pada remaja yang mengalami anemia. Metode pelaksanaan kegiatan menggunakan partisipasi aktif masyarakat. Adapun khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah remaja puteri di SMP Terpadu Bugelan Kota Tasikmalaya. Hasil luaran dalam kegiatan ini adalah terdapat tanaman bayam merah (Amaranthus Tricolor L) serta dikonsumsi oleh remaja puteri dalam bentuk jus bayam merah ((Amaranthus Tricolor L), terdapat penuruan gejala anemia pada remaja puteri, publikasi ilmiah dan HKI.</p> 2024-12-25T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/prosidingpengmas/article/view/685 Peningkatan Peranan Perempuan Menuju Keluarga Sehat Melalui Yoga Lansia di Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon 2024-12-25T09:27:31+07:00 Endang Nurrochmi [email protected] Nurasih [email protected] Elit Pebryatie [email protected] Lia Nurcahyani [email protected] Dyah Widiyastuti [email protected] Pepi Hapitria [email protected] Neli Nurlina [email protected] Lisnawati [email protected] <p><em>Menua merupakan suatu proses alami dan tidak dapat dicegah serta merupakan hal yang wajar dialami oleh orang yang diberi karunia umur yang panjang, semua orang berharap akan menjalani hidup dengan tenang, damai, serta dapat menikmati masa pensiun bersama anak dan cucu tercinta dengan penuh rasa kasih sayang. Tidak semua lanjut usia dapat menikmati kondisi idaman ini, proses menua tetap dapat menimbulkan berbagai permasalahan dalam hal ini terutama masalah secara fisik disamping psikis. Tujuan dari kegiatan Bina wilayah ini adalah untuk meningkatkan peranan wanita khususnya usia lanjut &nbsp;menuju keluarga sehatmelalui Yoga Lanisa di Kecamatan Lemahwungkuk Kota irebon.</em><em> Metode pada kegiatan ini adalah melalui senam Bersama para Wanita usia lanjut dengan kriteria masih dapat melakukan gerakan sehari-hari di rumah. Gerakan yoga menggunakan alat bant bantu berupa kursi untuk membantu gerakan. Kegiatan ini dilaksanakan pada kelompok Posbindu di Kelurahan Lemahwungkuk pada tanggal 25 Oktober 2024 dihadiri oleh 10 perempuan usia lanjut, yang dimulai dengan mengukur tekanan darah kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan yoga Bersama.</em><em> Hasil dari kegiatan ini lansia melaporkan bahwa gerakan sangat bermanfaat, tubuh yang dirasakan kaku dan bisa mengikuti gerkaan yoga dengan baik. Gerakan yoga lansia ini dimulai dengan centering, pernapasan/pranayama, gerakan inti dan relaksasi. Semua gerakan dirancang menyesuaikan dengan kondisi fisik lansia dan sangat bermanfaat untuk membantu melatih gerak, mengurangi insomnia dan melatih otot untuk dapat bergerak pada kegiatan sehari-hari lansia di rumah.</em></p> 2024-12-25T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/prosidingpengmas/article/view/686 Upaya Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri tentang Kesehatan Reproduksi Melalui “Comic Book Aksi Sera” 2024-12-25T09:33:03+07:00 Etin Rohmatin [email protected] Laila Putri Suptiani [email protected] Risni Sri Wahyuni [email protected] <p>Bencana merupakan suatu peristiwa yang dapat mengakibatkan krisis kesehatan yaitu timbulnya korban jiwa, korban luka atau sakit, dan permasalahan kesehatan reproduksi. Salah satu kelompok rentan terjadinya permasalahan kesehatan reproduksi adalah remaja. Permasalahan yang dihadapi oleh remaja dipengaruhi oleh kesadaran dan pengetahuan, sehingga diperlukan penguatan informasi kepada remaja mengenai kesehatan reproduksi melalui Comic Book Aksi Sera. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan pemberdayaan remaja melalui edukasi kesehatan reproduksi menggunakan Comic Book Aksi Sera.&nbsp; Metode pelaksanaan terdiri dari pendampingan, penyuluhan, praktik dan pelatihan. Pengabdian masyarakat ini dilakukan di Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Partisipan dalam pengabdian masyarakat ini adalah remaja sebanyak 36 orang. Hasil kegiatan telah dilakukan pendampingan dan pelatihan kesiapsiagaan menghadapi bencana menggunakan Comic Book Aksi Sera kepada 36 orang remaja. Pengetahuan remaja sebelum diberikan edukasi, terdapat 13 remaja (36%) yang memiliki pengetahuan kurang, 17 remaja (48%)&nbsp; dengan pengetahuan cukup dan 6 remaja (16%) dengan pengetahuan baik. Setelah diberikan edukasi menggunakan Comic Book Aksi Sera terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan, dengan 32 remaja (89%) memiliki pengetahuan baik dan 4 remaja (11%) dengan pengetahuan cukup. Dapat disimpulkan bahwa pengabdian masyarakat melalui Comic Book Aksi Sera sangat berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi.</p> 2024-12-25T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/prosidingpengmas/article/view/687 Upaya Edukasi Melalui Aplikasi Android “Pilih Kontrasepsi IUD” (PK IUD) Sebagai Alat Bantu Pengambil Keputusan BER-KB 2024-12-25T09:42:20+07:00 Laila Putri Suptiani [email protected] Etin Rohmatin [email protected] Vika Alvianika [email protected] <p>Program Keluarga Berencana merupakan program pemerintah yang ditujukan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran melalui promosi kesehatan dengan mengatur jumlah dan jarak kelahiran anak. Namun, pada kenyataanya masih banyak masyarakat yang belum menerapkan program ini, sehingga diperlukan terobosan baru dalam meningkatkan capaian keluarga berencana,, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi aplikasi android Pilih Kontrapsepsi&nbsp; IUD “PK IUD”. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan pemberdayaan masyarakat melalui edukasi keluarga berencana (KB) melalui aplikasi android Pilih Kontrapsepsi&nbsp; IUD “PK IUD”. Metode pelaksanaan terdiri dari pendampingan, penyuluhan, praktik dan pelatihan. Pengabdian masyarakat ini dilakukan di Desa Sarimanggu Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Partisipan dalam pengabdian masyarakat ini adalah wanita usia subur (WUS) sebanyak&nbsp; 20 orang. Hasil kegiatan telah dilakukan edukasi keluarga berencana (KB) menggunakan aplikasi android Pilih Kontrapsepsi&nbsp; IUD “PK IUD” kepada 20 orang WUS. Pengetahuan WUS sebelum diberikan edukasi, terdapat 5 WUS (25%) yang memiliki pengetahuan kurang, 8 WUS (40%)&nbsp; dengan pengetahuan cukup dan 7 WUS (35%) dengan pengetahuan baik. Setelah diberikan edukasi terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan, dengan 20 WUS (100%) memiliki pengetahuan baik. Dapat disimpulkan aplikasi android Pilih Kontrapsepsi&nbsp; IUD “PK IUD” sangat berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan kesadaran WUS akan pentingnya pelaksanaan keluarga berencana (KB).</p> 2024-12-25T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/prosidingpengmas/article/view/688 Model Peningkatan Kemampuan Keluarga dalam Penerapan Manajemen Aktifitas Fisik Lansia DM melalui Pemberdayaan Masyarakat Sunda 2024-12-25T09:51:40+07:00 Unang Arifin Hidayat [email protected] Yanyan Bahtiar [email protected] Siti Badriah [email protected] <p>Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang memiliki konotasi budaya karena gaya hidup tidak sehat, salah satunya dalam aktifitas fisik. Permasalahan mitra adalah bagaimana menerapkan menajemen aktifitas fisik pada lansia DM berbasis budaya Sunda. Adapun tujuannya pengabdian masyarakat (PkM) ini adalah ingin meningkatkan kemampuam keluarga dalam melakukan manajamen aktifitas fisik pada lansia DM melalui pendampingan kader. Sasaran 10 keluarga dan lansia DM di Wilayah PKM Kersanagara dengan menggunakan metode tutorial berulang oleh 5 kader. Kader mendampingi keluarga dan lansia dalam melakukan manajemen aktifitas fisik dari tanggal 26 Agustus-28 September 2024. Kader melakukan penilaian minggu ke-1 dan ke-4. Hasil penilaian menunjukkan kesesuaian jenis dan lama aktivitas fisk lansia pada minggu ke-1 dari 2 lansia yang sesuai berobah menjadi 8 lansia di minggu ke-4. Sedangkan kemampuan keluarga dalam manajemen lansia DM pada minggu ke-1 dari 1 keluarga cukup baik dalam manajemen DM berobah menjadi 7 keluarga di minggu ke-4. Hasil uji McNemer terdapat perbedaan bermakna kesesuaian jenis dan lama aktivitas fisik antara minggu ke-1 dan minggu ke-4 (Ρ=0,031). Dan terdapat perbedaan bermakna kemampuan keluarga memanaj lansia DM antara minggu ke-1 dan minggu ke-4 (Ρ=0,031). Peningkatan kemampuan keluarga dan lansia DM dipengaruhi oleh pemberdayaan kader pendamping keluarga lansia DM di rumah.</p> 2024-12-25T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/prosidingpengmas/article/view/689 Peningkatan Pengelolaan Hipertensi dengan Pendekatan Terapi Komplementer pada Lansia di Wilayah Puskesmas Sambongpari Kota Tasikmalaya 2024-12-25T09:56:55+07:00 Yanyan Bahtiar [email protected] Unang Arifin Hidayat [email protected] Siti Badriah [email protected] <p>Penyakit hipertensi merupakan masalah kesehatan utama di dunia, termasuk Indonesia. Upaya pengendalian hipertensi lebih utama pada upaya farmakologi, dan penggunaan upaya nonfarmakologi sudah ada walaupun belum maksimal. Permasalahan pada sasaran Pengabdian Masyarakat (PkM) ini adalah belum optimalnya manajemen hipertensi pada lansia, terutama upaya nonfarmakologi pengendalian emosi. Sasaran PkM ini adalah pasien hipertensi yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sambongpari sebanyak 3.242 kasus dan difokuskan pada lansia hipertensi yang berada di posyandu lansia kelurahan Sambongpari.&nbsp; Program PkM ini dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, dan demostasi/drill. Tim pengabdi memberikan edukasi mengenai upaya manajemen hipertensi non farmakologi dengan terapi SEFT. Kemudian dilanjutkan dengan melatih keterampilan terapi SEFT untuk pengendalian emosi pencetus hipertensi. Edukasi dilaksanakan pada 20 lansia hipertensi di Posyandu lansia Dahlia dan Cempaka. Sebelum dan setelah edukasi dilakukan penilaian pengetahuan dan keterampilan terapi SEFT hipertensi. Hasil uji Wilcoxon terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata pengetahuan lansia antara sebelum dan sesudah edukasi terapi SEFT hipertensi (ρ&lt;0,05). Begitu juga dengan keterampilan lansia, hasil uji yaitu terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata skor keterampilan lansia antara sebelum dan sesudah edukasi terapi SEFT hipertensi (ρ&lt;0,05). Hasil evaluasi pelaksanaan edukasi menunjukan ada peningkatan keterampilan peserta mengenai terapi SEFT, dimana semua peserta bisa mempraktekan tiga tahapan terapi SEFT hipertensi.</p> 2024-12-25T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/prosidingpengmas/article/view/690 Optimalisasi Peran Kader dalam Menurunkan Stunting di Kelurahan Mulyasari Kota Tasikmalaya 2024-12-25T10:03:36+07:00 Bayu Irianti [email protected] Yulia Herliani [email protected] Helmi Diana [email protected] Yati Budiarti [email protected] Meti Megawati [email protected] Etin Rohmatin [email protected] <p>Pendahuluan Kader memiliki tugas penting dalam membantu peningkatan kesehatan masyarakat dan percepatan penurunan stunting. Prevalensi stunting di tasikmalaya pada tahun 2021 sebesar sebesar 14,81%, dengan angka ibu hamil KEK 270 dan bayi stunting tercatat 6263 bayi. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan meliputi pengumpulan data dasar, survei mawas diri sebelum menentukan prioritas masalah dan melakukan intervensi sebagai tindak lanjut. Tahap intervensi refreshing kader menggunakan buku KIA sebagai media promosi kesehatan mengenai pemberian makanan tambahan pada bayi di atas 6 bulan dan Ibu hamil KEK, serta pengukuran pertumbuhan-perkembangan anak. &nbsp;Hasil hasil pengukuran pertumbuhan 27 bayi berusia 6 bulan hingga 2 tahun didapatkan 6 diantaranya berada di di bawah garis hijau namun masih berkategori normal, 3 lainnya berstatus gizi kurang dan 3 bayi mengalami penuruan berat badan karena sakit. Hasil pengukuran peningkatan pengetahuan pada ibu hamil dan ibu balita setelah dilakukan pendampingan oleh kader dan mahasiswa didapatkan hasil ῥ&lt;0,05, sehingga refreshing kader mengenai buku KIA dan pendampingan pada ibu hamil dan ibu bayi efektif meningkatkan pengetahuan. Diskusi pendampingan buku KIA dan peran kader menjadi salah satu hal penting dalam meningkatkan pengetahuan, sehingga buku KIA menjadi media promosi kesehatan sederhana dan utama dalam pemberian informasi dan konseling</p> 2024-12-25T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/prosidingpengmas/article/view/691 Pemberdayaan Masyarakat Desa Cikadongdong Singaparna Kabupaten Tasikmalaya 2024-12-25T10:10:57+07:00 Bayu Irianti [email protected] Yulia Herliani [email protected] Meti Megawati [email protected] Laila Putri P [email protected] Etin Rohmatin [email protected] <p>Introducing &nbsp;Indonesia merupakan negara dengan kerentanan terhadap bencana yang tinggi, sehingga pemerintah membentuk klaster bencana sebagai salah satu upaya percepatan penangan bencana di Indonesia, dengan Badan Nasional Penanggulana Bencana (BNPB) sebagai koordinator teknis. Method pengabdian masyarakat yang dilakukan meliputi pengumpulan data dasar dan survei mawas diri sebelum menentukan prioritas masalah dan melakukan Musyawarah masyarakat Desa sebagai saran pemecahan masalah dari dan untuk masyarakat. Result Gambaran umum desa cikadongdong memiliki jumlah penduduk 6454/jiwa dengan luas wilayah 270.964 km2, permasalahan yang menjadi prioritas meliputi peningkatan cakupan ASI ekslusif melalui upaya penyuluhan dan refreshing pada kader, serta pengaktifan kesiapsiagaan bencana dan jalur evakuasi bencana. Discussuion penyelesaian permasalahan di masyarakat akan optimal dengan pemberdayaan masyarakat, dimana masalah akan dikenali dan diselesaikan dengan kemampuan dan kerjasama semua aspek di masyarakat. Melalui upaya pemberdayaan dan pengoptimalan potensi, permasalahan dapat terselsaikan secara sistematis dan menyeluruh.</p> 2024-12-25T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/prosidingpengmas/article/view/692 Upaya Pencegahan Stunting Melalui Program RemCINTA (Remaja Cirebon Sehat Tanpa Nemia) 2024-12-25T10:17:54+07:00 Lisnawati [email protected] Rani Widiyanti [email protected] Entin Jubaedah [email protected] <p><em>Sasaran remaja di Kota Cirebon adalah berkisar 3679 yang tersebar di 22 wilayah. Jumlah remaja terbanyak ada di wilayah kerja Puskesmas Majasem. Kendala yang ada pada Puskesmas Majasem diantaranya: kegiatan edukasi pada remaja belum rutin dilakukan, antusiasme remaja pada kegiatan posyandu remaja masih kurang dan masih adanya pernikahan dini pada remaja. Berdasarkan data tersebut, dilakukan edukasi melalui program RemCINTA melalui pelatihan konselor teman sebaya. Bertempat di Posyandu Remaja Puskesmas Majasem Kota Cirebon dilaksanakan pada tanggal 3 dan 4 Agustus 2024, melibatkan 30 orang remaja putri, 1 orang bidan koordinator dan 5 orang kader. Tujuannya untuk meningkatkan pemberdayaan remaja dalam&nbsp; pencegahan stunting melalui konselor teman sebaya. Diawali dengan melatih calon konselor teman sebaya pada 5 orang remaja putri. Selanjutnya konselor teman sebaya memberikan edukasi pada tim kecil. Satu orang koselor remaja memberikan edukasi kepada 5 orang remaja putri lainnya. Edukasi yang diberikan menggunakan media video animasi. Evaluasi&nbsp; menggunakan kuesioner pre test dan post test tentang pengetahuan dan sikap dalam pencegahan anemia. Hasilnya terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang pencegahan anemia, konseling teman sebaya dapat dijadikan sebagai metode alternatif untuk memberikan edukasi, khususnya tentang pencegahan anemia dan pemberdayaan pada remaja putri berupa terbentuknya konselor teman sebaya yang berkomitmen untuk mengaktifkan kegiatan posyandu remaja.</em></p> 2024-12-25T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/prosidingpengmas/article/view/693 Optimalisasi Implementasi Aplikasi Mobile JKN Fitur Antrian Online di Puskesmas Kesunean 2024-12-25T10:23:45+07:00 Lina Khasanah [email protected] Elfi [email protected] Maula Ismail Muhamad [email protected] Yanto Haryanto [email protected] Fitria Dewi Rahmawati [email protected] <p>Aplikasi JKN Mobile BPJS merupakan solusi inovatif yang dirancang untuk meningkatkan penyediaan layanan kesehatan di Indonesia. Salah satu fitur utamanya adalah sistem manajemen antrean online, yang bertujuan untuk mengefisienkan pendaftaran pasien dan mengurangi waktu tunggu di fasilitas kesehatan. Menurut data pengguna antrian online di Puskesmas Kesunean, Pasien BPJS yang menggunakan fitur itu baru 4% dari total pasien yang berkunjung di Puskesmas. Ada beberapa kendala pada saat implementasi Aplikasi Mobile JKN terutama fitur antrian online salah satunya adalah kurangnya sosialisasi serta kesulitan pada penggunaan aplikasinya. Tujuan pengabdian masyarakat ini meningkatkan jumlah pengguna fitur antrian online Aplikasi JKN di Puskesmas Kesunean. Sasaran target pada pengabdian masyarakat ini adalah pasien sejumlah 20 orang. Hasil dari pengabdian masyarakat ini meningkatnya jumlah pengguna antrian online sebanyak 23 pasien sekaligus terinstall nya aplikasi Mobile JKN dan meningkatkan pemahaman kemudahan dalam penggunaan aplikasinya. Sehingga implementasi Aplikasi Mobile JKN Fitur Antrian Online Aplikasi Mobile JKN dapat mengurangi waktu tunggu pasien, juga dapat meningkatkan transparansi dan status antrean secara langsung juga dapat meningkatkan kepuasan mereka terhadap layanan kesehatan di Puskesmas.</p> 2024-12-25T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/prosidingpengmas/article/view/694 Bina Wilayah Pendampingan Kader Peduli Anak Gizi Kurang dan Bumil KEK (Kekurangan Energi Kronis) 2024-12-25T10:29:30+07:00 Helmi Diana [email protected] Dede Gantini [email protected] Wiwin Mintarsih [email protected] Meti Widya Lestari [email protected] Bayu Irianti [email protected] Herni Kurnia [email protected] <p>Status gizi yang baik merupakan faktor penentu keberhasilan Pembangunan SDM. Ibu hamil dan Balita merupakan kelompok rawan gizi yang perlu perhatian khusus. Kecamatan Tamansari merupakan salah satu Kecamatan &nbsp;di wilayah Kota Tasikmalaya dan memiliki Angka Stunting dan gizi kurang pada balita 6-11 bulan 10 kasus, pada balita usia 12-59 bulan sebanyak 148 kasus&nbsp; dan Ibu Hamil dengan KEK 39 Kasus, dan cakupan ASI Ekslusif 68%. Pengabdian masyarakat melalui pemberdayan masyarakat mengoptimalkan peran kader Kesehatan dalam Upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak melalui&nbsp; revitalisasi buku KIA terkait PMT pada anak dengan gizi kurang, dan Ibu hamil KEK, edukasi Modifikasi menu MPASI sesuai bahan baku lokal yang bernilai gizi seimbang, Adanya Peningkatan pengetahuan kader mengenai PMT Balita serta Ibu hamil dengan masalah nutrisi&nbsp; dengan hasil n=10 dengan&nbsp; ῥ&lt;0,05, peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah pemberian informasi&nbsp; yang diberikan oleh kader kesehatan&nbsp; kepada Ibu-ibu dengan bayi dan balita yang mengalami masalah nutrisi sebanyak 28 orang&nbsp; serta ibu hamil KEK&nbsp; sebanyak 5 orang . Dengan rerata nilai pengetahuan awal 42,69 mengalami peningkatan menjadi 73,85. Upaya Revitalisasi kader dengan pemanfaatan buku KIA menjadi hal yang perlu dipertimbangkan untuk dilakukan sebagai upaya menurunkan Stunting dan mendukung pengolahan modifikasi PMBA berbahan dasar pangan lokal yang bernilai gizi seimbang.</p> 2024-12-25T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/prosidingpengmas/article/view/695 Pemanfaatan Buku Saku Tentang Manajemen Pemberian Air Susu Ibu dalam Upaya Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Desa Mandalawangi Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2024 2024-12-25T10:36:00+07:00 Sariestya Rismawati [email protected] Dede Gantini [email protected] <p>Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama adalah salah satu praktik kesehatan yang sangat dianjurkan oleh organisasi kesehatan dunia. Angka cakupan ASI eksklusif secara nasional tahun 2023 yaitu sebesar 70%, di Jawa Barat 72,5%, sementara di Kabupaten Tasikmalaya, cakupan ASI eksklusif , yaitu sekitar 65%. Pencapaian ini belum mencapai target dari Kementerian Kesehatan sebesar 80%. Beberapa faktor yang mempengaruhi kegagalan pemberian ASI eksklusif diantaranya pengetahuan dan sikap ibu mengenai pentingnya dan cara yang tepat dalam memberikan ASI eksklusif.&nbsp; Faktor lain yaitu bagi ibu yang bekerja, terutama karena keterbatasan waktu dan akses untuk menyusui langsung selama jam kerja, sehingga penting bagi ibu untuk mengetahui pengetahuan mengenai ASI eksklusif dan ASI perah bagi ibu bekerja. Tujuan kegiatan yaitu memberikan informasi pada ibu mengenai manajemen pemberian ASI dengan media buku saku yang berisi informasi seputar ASI dan manajemen ASI perah. Metode yang digunakan yaitu metode ceramah partisipatif dimana sasaran ikut aktif dalam kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan ada peningkatan pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan dari kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu pendidikan kesehatan tentang manajemen pemberian ASI penting diberikan pada ibu sejak masa kehamilan sebagai upaya dalam mempersiapkan masa menyusui sehingga bisa meningkatkan cakupan ASI Eksklusif</p> 2024-12-25T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/prosidingpengmas/article/view/859 MEMBANGUN TOLERANSI DI KALANGAN GENERASI MUDA UNTUK INDONESIA SEHAT TAHUN 2024 2025-05-23T15:07:04+07:00 Yanti Cahyati [email protected] Dita Eka Mardiani [email protected] Yati Budiarti [email protected] Edri Indah Yuliza Nur [email protected] Rena Setiana [email protected] Imat Rochimat [email protected] Imat Rochimat [email protected] Dewi Lena Suryani K [email protected] Heri Dj. Maulana [email protected] <p class="AIsiAbstrak"><span lang="IN">Peningkatan intoleransi dan potensi radikalisasi di kalangan generasi muda menjadi ancaman serius terhadap stabilitas sosial dan keamanan nasional. Pesantren, sebagai institusi pendidikan berbasis keagamaan, menjadi titik strategis dalam membentuk karakter moderat dan toleran. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran santri tentang pentingnya toleransi dan bahaya radikalisme melalui edukasi lintas sektoral serta pemeriksaan kesehatan. Kegiatan dilaksanakan di Pesantren Muhajirin, Kota Tasikmalaya, melibatkan 31 peserta, mayoritas perempuan (65%) berusia 21–30 tahun. Metode yang digunakan mencakup penyuluhan dari Kesbangpol, Intelkam, dan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, disertai pre-test dan post-test serta pemeriksaan tekanan darah, hemoglobin, glukosa, berat dan tinggi badan. Hasil post-test menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta, dengan nilai “Sangat Baik” meningkat dari 6,45% menjadi 25,81%. Pemeriksaan kesehatan menunjukkan 93,55% peserta memiliki kadar hemoglobin di bawah normal, menunjukkan potensi masalah gizi yang perlu ditindaklanjuti. Kegiatan ini menegaskan bahwa edukasi toleransi yang disertai intervensi kesehatan memiliki dampak positif terhadap pemahaman ideologis dan kondisi fisik generasi muda. Pendekatan komprehensif semacam ini penting untuk diterapkan secara luas dalam upaya pencegahan radikalisme dan pembangunan masyarakat yang sehat secara fisik, mental, dan ideologi.</span></p> 2024-12-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024