Peningkatan Pengetahuan Melalui Edukasi Bahaya Merokok pada Remaja
DOI:
https://doi.org/10.37160/ppkm.v2i2.106Keywords:
Remaja, Bahaya merokok.Abstract
Masa remaja merupakan masa yang rentan bagi seseorang untuk terlibat dalam perilaku menyimpang seperti merokok. Hal ini erat kaitanya dengan belum matangnya mental seorang remaja sehingga masih sering gagal untuk mempertimbangkan dampak dari perilakunya sendiri, namun perilaku ini masih sulit untuk dihilangkan. Prevalensi perokok pada remaja usia 10-18 tahun mengalami peningkatan pada tahun 2013 yaitu sebesar 7.20% dan pada Tahun 2018 sebesar 9.10%. Prevalensi perokok usia >15 Tahun yaitu sebesar 62.9% pada laki-laki dan sebesar 5.8% pada perempuan. Perlu adanya upaya promotif dan preventif perilaku hidup sehat dan bersih bagi remaja. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan remaja tentang bahaya merokok melalui edukasi. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat melalui beberapa tahap yaiu pre test untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang bahaya merokok, dilanjutkan dengan pemberian edukasi tentang: kandungan dalam rokok, bahaya merokok, dan dampak jangka panjang akibat merokok, selanjutnya post test. Kegiatan ini dilaksanakan di SMKN 4 Kota Jambi diikuti oleh 33 peserta dan 1 guru walikelas, kegiatan berlangsung selama 120 menit. Hasil kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik, terdapat peningkatan pengetahuan remaja tentang bahaya merokok sebelum dan sesudah diberikan intervensi (53.78 vs 82.42). Saran pemberian edukasi secara kontinyu baik di dalam kelas maupun di pasang famlet bahaya merokok sebagai pengingat siswa dan siswi akan bahaya merokok.
References
Aula. (2010). Stop Merokok. Gara Ilmu.
Aziizah, K. N., Setiawan, I., & Lelyana, S. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Dampak Rokok Terhadap Kesehatan Rongga Mulut dengan Tingkat Motivasi Berhenti Merokok pada Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha. SONDE (Sound of Dentistry), 3(1), 16–21. https://doi.org/10.28932/sod.v3i1.1774
Fikriyah, & Febrijanto. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok pada Mahasiswa Laki-laki di Asrama Putra. Jurnal STIKES, 5(1), 1–16.
Kalalinggi, Y., Wuni, C., & Tinggi Ilmu Kesehatan Harapa Ibu Jambi, S. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Merokok pada Remaja di Kelurahan Pakuan Baru. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 7(2), 2615–109.
Kemendikbud. (2018). Rokok Hambat Capaian SDGs 2030. Kemendikbud RI.
Kemenkes RI. (2013). Bahaya Merokok bagi Kesehatan. Kemetrian Kesehatan.
Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Kemetrian Kesehatan.
Kementrian kesehatan RI. (2022). Temuan Survei GATS:Perokok Dewasa di Indonesia Naik 10 Tahun terakhir. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/
Notoatmodjo Soekidjo. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Rineka Cipta.
Nugroho, R. S. (2017). perilaku merokok remaja (Perilaku Merokok Sebagai Identitas Sosial Remaja Dalam Pergaulan Di Surabaya). Jurnal Ilmiah Departemen Sosiologi FISIP Universitas Airlangga, 22.
Nuradita, E., & Mariyam. (2013). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang bahaya rokok pada remaja di SMP Negeri 3 Kendal. Jurnal Keperawatan Anak, 1(1), 44–48.
Rochayati, A. S., & Hidayat, E. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Remaja Di Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Kuningan. Jurnal Keperawatan Soedirman, 10(1), 1–11. http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/587
Sulung, N. (2021). Efektifitas Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Rokok Di Smpn 3 Bukit Pinang Sebatang Kelurahan Bukit Apit Puhun Kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi 2020. (physical inactivit. Empowering Society Journal, 2(1), 20–29.