Pendampingan Kader Kesehatan Komunitas dan Keluarga untuk Mengatasi Kecemasan Lanjut Usia di Era Kebiasaan Baru
DOI:
https://doi.org/10.37160/ppkm.v2i2.104Keywords:
keluarga, kader, kecemasan, lanjut usia, pendampinganAbstract
Keluarga dan kader kesehatan lansia diharapkan mampu memberikan penyuluhan kesehatan mental atau psikoedukasi kepada lanjut usia yang mengalami kecemasan di era kebiasaan baru. Walaupun kecemasan merupakan keadaan yang normal dalam siklus kehidupan manusia, namun dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup lanjut usia. Tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengatasi masalah kecemasan pada lanjut usia melalui peran serta keluarga dan kader kesehatan komunitas yang bertanggungjawab di posyandu lansia. Adapun, manfaat yang diharapkan adalah lanjut usia dapat sehat tidak hanya secara fisik namun juga sehat secara mental dan spiritual sehingga memiliki kualitas hidup yang lebih baik di usia senja. Metode pengabdian yang telah digunakan adalah memberikan pelatihan penyuluhan kesehatan mental: psikoedukasi kepada keluarga dan kader kesehatan komunitas yang bekerja di posyandu lansia. Kegiatan ini telah bekerjasama dengan petugas kesehatan dari puskesmas setempat sebagai support system. Adapun, bentuk kegiatan yang dilakukan meliputi revitalisasi kegiatan posyandu lansia, pendidikan kesehatan tentang psikoedukasi pada keluarga dan kader kesehatan masyarakat, praktek psikoedukasi oleh keluarga dan pendampingan kader kesehatan untuk menurunkan tingkat kecemasan pada lanjut usia. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan sebelum kegiatan pendampingan keluarga dan kader kesehatan komunitas sebagian besar lanjut usia mengalami tingkat kecemasan ringan-sedang 18 orang. Setelah dilakukan kegiatan pendampingan terjadi penurunan signifikan tingkat kecemasan dimana tidak mengalami kecemasan 6 orang dan kecemasan ringan hanya 10 orang. Sehingga, peran keluarga dan didukung oleh kader kesehatan komunitas setempat dapat membantu lansia hidup bahagia tanpa mengalami masalah kesehatan mental yaitu kecemasan.
References
Diferiansyah, O., Tendry S., & Rika L. (2016). Gangguan Cemas Menyeluruh. Jurnal Medula, Vol 5 (2).
Harvard Medical School. (2018). Anxiety and physical Illness: Understanding and treating anxiety can often improve the outcome of chronic disease, such as GI tract problems and heart disease dari Pain, anxiety, and depression - Harvard Health pada 22 Agustus 2022.
Gorman, L. M., & Anwar, R. (2014). Neeb’s Fundamentals of Mental Health Nursing, 4th Edition. F.A. Davis Company.
Kaplan, Harold I., Sadock, Benjamin J., Grebb, Jack A. (1997). Kaplan dan Sadock Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis Jilid 2. Binarupa Aksara.
Hawari, D. (2004). Doa & Dzikir Sebagai Pelengkap Terapi Medis. Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta, 2004.
Kurniasih, R & Nurjanah, S. (2020). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kecemasan akan Kematian pada Lansia. Jurnal Keperawatan jiwa, vol 8 (4), hal 391-400.
Kusuma, I.B.G.H., & Ardani, I.I. (2018). Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap Aktivitas Sehari-hari Pada Lansia di Panti Werdha Wana Seraya, Denpasar-Bali. E-Jurnal Medika, vol 7 (1), hal 37-42.
Margiyati. (2010). Pengaruh Senam Lansia terhadap Penurunan Tekanan pada Lansia Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Ngudi Waras, Dusun Kemloko, Desa Bergas Kidul. Skripsi universitas diponegoro dari http://eprints.undip.ac.id pada 20 Agustus 2022
Musa R., Samsul D., Solehah J., Iman J., Nadzirah A., Najwa A.M.H., Nazhiyah A.W., Nur Z.M.M., Siti N.A.J., Nabilah R., Marhani M., Nik R.N.J., Srijit D., Hatta S. (2014). Post Tsunami Psychological Impact Among Survivors In Aceh and West Sumatra, Indonesia dari Post tsunami psychological impact among survivors in Aceh and West Sumatra, Indonesia – Science Direct pada 21 Agustus 2022.
Osman, A., Wong, J. L., Bagge, C. L., Freedenthal, S., Gutierrez, P. M., Lozano, G. (2012). The depression anxiety stress scales-21 (DASS-21): Further examnination of dimentions, skill reliability, and correlates. Journal of Clinical Psychology.
Samper, T.P., Pinontoan, O.R dan Katuuk, M.E. (2017). Hubungan Interaksi Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia di BPLU Senja Cerah Provinsi Sulawesi Utara. e-Journal Keperawatan, vol 5 (1).
Sarwono, S. (2002). Psikologi Sosial : Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta : Balai Pustaka, 2002
Siswoyo, Setioputro, B., Albarizi, C. (2016). Terapi Psikoedukasi Menurunkan Kecemasan Keluarga dalam Merawat Anggota Keluarga yang Menderita Katarak. Nurseline Journal, vol 1 (2), hal 238-245.
Soep. (2011). Pengaruh Intervensi Psikoedukasi dalam Mengatasi Depresi Postpartum di Sebuah RS di Medan. Majalah Keperawatan Unpad
Subandi, M.A. (2009). Psikologi Dzikir, Studi Fenomenologi Pengalaman Transformasi Religius. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. ISBN 978-602-8479-36-3
Sutikno Ekawati. (2011). Hubungan Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia. Hubungan Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia (uns.ac.id) pada 22 Agustus 2022.
Tamher, S & Kasiani, N. (2009). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Watson, R. (2003). Perawatan Pada Lansia. EGC,2003.