Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass
<p><strong>Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS)</strong> merupakan jurnal pengabdian kepada masyarakat dengan nomor ISSN online :<a href="http://u.lipi.go.id/1544675751"> 2656-0364</a> yang diterbitkan oleh Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya untuk dapat mempublikasikan hasil Pengabdian kepada Masyarakat dari bidang keilmuan meliputi : Keperawatan, Kebidanan, Keperawatan Gigi, Gizi, Rekam medis, Farmasi dan Kesehatan Masyarakat</p>en-US[email protected] (Apt. Rani Rubiyanti M.Farm)[email protected] (Anjar Syafari)Thu, 06 Mar 2025 10:00:12 +0700OJS 3.3.0.9http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss60PEMANFAATAN BUKU SAKU TENTANG MANAJEMEN PEMBERIAN AIR SUSU IBU DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA MANDALAWANGI KECAMATAN SALOPA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2024
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/573
<p>Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi adalah salah satu praktik kesehatan yang sangat dianjurkan oleh berbagai organisasi kesehatan dunia, termasuk WHO dan UNICEF. Angka cakupan ASI eksklusif secara nasional tahun 2023 yaitu sebesar 70%, di Jawa Barat 72,5%, sementara di Kabupaten Tasikmalaya, cakupan ASI eksklusif sedikit lebih rendah, yaitu sekitar 65%. Pencapaian ini belum mencapai target dari Kementerian Kesehatan sebesar 80%. Beberapa faktor yang mempengaruhi kegagalan pemberian ASI eksklusif diantaranya pengetahuan dan sikap ibu mengenai pentingnya dan cara yang tepat dalam memberikan ASI eksklusif. Faktor lain yaitu bagi ibu yang bekerja, dimana komitmen untuk memberikan ASI eksklusif sering kali menjadi tantangan yang lebih kompleks, terutama karena keterbatasan waktu dan akses untuk menyusui langsung selama jam kerja, sehingga penting bagi ibu untuk mengetahui pengetahuan mengenai ASI eksklusif dan ASI perah bagi ibu bekerja. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan pemberian informasi untuk memberikan pemahaman pada ibu mengenai manajemen pemberian ASI dengan media dan metode yang sesuai, salah satunya dengan buku saku yang berisi informasi seputar ASI dan manajemen ASI perah. Hasil kegiatan menunjukkan ada peningkatan pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian ASi eksklusif. Kesimpulan dari kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu pendidikan kesehatan tentang manajemen pemberian ASI penting diberikan pada ibu sejak masa kehamilan sebagai upaya dalam mempersiapkan masa menyusui sehingga bisa meningkatkan cakupan ASI Eksklusif.</p>Sariestya Rismawati, Dede Gantini
Copyright (c) 2025 Sariestya Rismawati, Dede Gantini
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/573Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700WORKSHOP YOGA DI RUANG BERSALIN BAGI BIDAN SEBAGAI UPAYA DUKUNGAN PERSALINAN DI PUSKESMAS PONED SITOPENG KOTA CIREBON
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/633
<p>Pergantian posisi dengan bergerak dalam proses persalinan akan membantu proses turunnya kepala janin serta mengoptimalkan posisi janin sehingga proses turunnya kepala lebih mudah dan persalinan berjalan dengan lancar. Pengabdian pada Masyarakat bertujuan membekali bidan kemampuan yoga di ruang bersalin agar dapat memberdayakan ibu bersalin selama proses persalinan khususnya dalam kala satu persalinan. Kegiatan dilakukan dalam bentuk workshop selama satu hari di PONED Sitopeng Kota Cirebon dengan jumlah peserta sebanyak 15 bidan. Dalam workshop tersebut bidan dibekali dengan materi tentang konsep dasar persalinan, materi yoga yang dapat dipraktikkan di ruang bersalin, serta kemampuan praktik yoga. Evaluasi dilakukan melalui pengukuran pengetahuan sebelum dan sesudah workshop serta evaluasi kemampuan praktik yoga. Evaluasi lanjutan untuk melihat penerapan yoga kepada ibu hamil dilakukan saat pemeriksaan kehamilan maupun di ruang persalinan saat melakukan asuhan persalinan di PONED Sitopeng. Hasil kegiatan diperoleh informasi bahwa karakteristik peserta workshop mayoritas berumur >35 tahun, pendidikan Diploma Tiga Kebidanan, dan lama bekerja ≤10 tahun. Hasil evaluasi pengetahuan peserta diperoleh perbedaan rata-rata pengetahuan dimana pada pre test diperoleh rata-rata sebesar 86 dan post test sebesar 90,33, serta semua bidan dapat melakukan praktik yoga pada saat workshop maupun saat dilakukan evaluasi lanjutan. Pasien menyatakan bidan memberikan instruksi dengan jelas dan pose yoga yang dipraktikkan mudah dipahami. Yoga di ruang bersalin dapat diterapkan oleh bidan di PONED Sitopeng khususnya sebagai salah satu bentuk asuhan sayang ibu dalam upaya membantu proses persalinan berjalan dengan lancar dan upaya pemberdayaan keluarga untuk terlibat aktif dalam proses persalinan sehingga dapat tercipta lingkungan positif bagi ibu dalam proses persalinan.</p> <p><strong> </strong></p>Nurasih, Endang Nurrochmi, Elit Pebryatie
Copyright (c) 2025 Nurasih, Endang Nurrochmi, Elit Pebryatie
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/633Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700OPTIMALISASI PERAN KADER REMAJA DALAM PEMANFAATAN APLIKASI SIHATI UNTUK PENINGKATAN PERILAKU SEHAT
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/669
<p>Masa remaja merupakan salah satu masa yang paling kritis dalam siklus kehidupan manusia. Remaja merupakan titik awal untuk mempersiapkan proses reproduksi yang sehat. Bimbingan dan informasi yang tidak benar pada masa ini seringkali dapat berpengaruh pada masa depan remaja. Berdasarkan informasi dari puskesmas kahuripan bahwa pelaksanaan program kesehatan remaja belum dilaksanakan secara optimal, pengetahuan kader remaja tentang kesehatan reproduksi sebagian besar dalam kategori cukup, belum terpapar materi kesehatan reproduksi remaja, konseling teman sebaya/peer group di posyandu remaja belum di laksanakan, kegiatan posyandu remaja baru terbatas penimbangan BB, pengukuran TB, Tensi, pengukuran LILA, dan belum melakukan penyuluhan kesehatan secara terprogram/terjadwal. Berdasarkan hal tersebut perlu untuk mengoptimalkan peran kader remaja untuk meningkatkan pengetahuan menggunakan aplikasi berbasis android Sihati sebagai sumber referensi dalam memberikan informasi kesehatan kepada remaja. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2024 bertempat dikampus Poltekkes Tasikmalaya. Tahap kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dengan pemberian Pendidikan Kesehatan mengenai Kesehatan reproduksi pada kader remaja dan sosialisasi aplikasi berbasis android SiHati (Sistem Informasi Sehat Reproduksi). Setelah dilakukan edukasi terdapat peningkatan pengetahuan kader remaja mengenai Kesehatan reproduksi terlihat dari rata-rata pengetahuan awal ada pada kategori cukup 58,3% menjadi kategori baik 100%. Semua kader remaja sudah terpapar aplikasi SiHati dan sudah bisa menggunakannya. Pada tanggal 13 oktober dan 3 November 2024 sudah dilakukan implementasi kader remaja dalam pemanfaatan aplikasi SiHati dalam melakukan edukasi kepada remaja/teman sebaya. Kegiatan sudah terpublikasi dalam media elektronik Youtube Poltekkes Tasikmalaya. Saran untuk keberlanjutan Kegiatan adalah diperlukan pendampingan kader remaja dalam menstranfer ilmu dan mensosialisasikan aplikasi SiHati kepada remaja lainnya.</p>Nita Nurvita, Siti Saadah Mardiah
Copyright (c) 2025 Nita Nurvita, Siti Saadah Mardiah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/669Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700IMPLEMENTASI EDUKASI PEMANFAATAN PANGAN LOKAL DALAM UPAYA PENANGGULANGAN HIPERTENSI DI KELURAHAN SETIAWARGI TASIKMALAYA
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/568
<p><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan tekanan darah seseorang yang berada di atas batas normal atau optimal yaitu 120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik. Studi pendahuluan yang dilakukan pada tenaga pelaksana gizi dan koordinator penyakit tidak menular belum pernah ada memberikan informasi atau penyuluhan tentang pemanfaatan buah pisang ambon yang dapat membantu menurunkan tekanan darah pada penderita penyakit hipertensi. Permasalahan pada mitra belum maksimal dalam pemanfaatan pangan lokal. Kegiatan pemanfaatan pangan lokal dapat menjadi sarana edukasi yang perlu diwujudkan di masyarakat melalui partisipasi dan komitmen seluruh warga. Metode yang diberikan kepada masyarakat berupa edukasi penyuluhan dalam upaya penanggulangan hipertensi. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya penderita hipertensi, mengenai pemanfaatan pangan lokal, seperti pisang ambon, sebagai salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah. Hasil melalui tahapan edukasi yang dilakukan, terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi dan pemanfaatan pangan lokal, khususnya pisang ambon untuk menurunkan tekanan darah, adanya partisipasi aktif dari masyarakat dalam kegiatan yang akan berkontribusi pada keberhasilan program dan peningkatan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat. Publikasi hasil dalam </span></span><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">jurnal EMaSS</span></span></strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> dengan status submit, HKI, dan artikel di media massa elektronik. Kesimpulannya edukasi mengenai pemanfaatan pangan lokal, khususnya pisang ambon, dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan hipertensi. Kegiatan ini berhasil melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan mendapatkan dukungan dari Puskesmas, yang merupakan faktor penting untuk keberhasilan program. Selain itu, evaluasi hipertensi menunjukkan rendahnya peningkatan pemahaman pada kelompok penderita setelah diberikan edukasi.</span></span></em></p>Marianawati Saragih, Naning Hadiningshih, Edri Indah Nur Edi, Rosni Herlani
Copyright (c) 2025 Marianawati Saragih, Naning Hadiningshih, Edri Indah Nur Edi, Rosni Herlani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/568Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700PEMBERIAN EDUKASI AYAH PADA KELAS IBU HAMIL DALAM UPAYA PENINGKATAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI KELURAHAN KENANGA KAB. CIREBON TAHUN 2024
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/625
<p>ASI merupakan makanan ideal bayi selama 6 bulan pertama kehidupan karena ASI menyediakan zat gizi penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Fakta di lapangan, program ASI eksklusif belum berjalan sesuai harapan. Hal tersebut masih banyak cakupan ASI eksklusif yang masih di bawah target yaitu sebanyak 80%. Banyak faktor yang mempengaruhi ketidakberhasilan tersebut diantaranya adalah kurangnya dukungan dari lingkungan salah satunya adalah ayah/suami. Hal tersebut di atas sejalan dengan pendapat Dirjen Gizi dan KIA bahwa ayah dan lingkungan yang mengelilingi ibu juga sangat menentukan keberhasilan menyusui dapat memberikan dorongan, spirit untuk menjadi <em>agent of change</em> dalam peningkatan pemberian ASI Eksklusif. Peran suami akan berhasil jika didasari oleh pengetahuan tentang ASI yang dimilikinya. Salah satu cara yang untuk meningkatkan pengetahuan dan peran tersebut yaitu dengan pemberian pendidikan kesehatan. Pemberian edukasi mengenai pentingnya pemberian ASI bagi bayi, diharapkan setiap ayah akan meningkat pengetahuannya sehingga akan meningkat pula peran nya dalam mendukung pemberian ASI pada bayi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan peran ayah dalam mendukung pemberiaASI Kegiatan ini dilaksanakan pada program kelas ibu hamil dengan peserta ibu hamil beserta suami sebanyak 15 orang, dilaksanakan selama 2 hari. Evaluasi yang dilakukan adalah dengan melihat peningkatan pengetahuan tentang ASI dan peran ayah setelah bayi lahir. Hasil evalusi dengan menggunakan kuesioner pre test dan post test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil dan ayah/pendukung ASI tentang ASI dan peran ayah. Pemberian edukasi penting bagi ibu hamil dan ayah/pendukung pada kelas ibu hamil sebagai upaya untuk meningkatkan keberhasilan menyusui.</p>Nina Nirmaya Mariani, Suratmir, Dewi Vimala
Copyright (c) 2025 Nina Nirmaya Mariani, Suratmir, Dewi Vimala
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/625Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700IMPLEMENTASI EDUKASI PEMANFAATAN PANGAN LOKAL DALAM UPAYA PENANGGULANGAN HIPERTENSI DI KELURAHAN SETIAWARGI TASIKMALAYA
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/664
<p>Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan tekanan darah seseorang berada di atas batas normal atau optimal yaitu 120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolic. Studi pendahuluan yang dilakukan pada tenaga pelaksana gizi dan koordinator penyakit tidak menular belum pernah ada pemberian informasi atau penyuluhan tentang pemanfaatan buah pisang ambon yang dapat membantu menurunkan tekanan darah pada penderita penyakit hipertensi. Permasalahan pada mitra belum maksimal dalam pemanfaatan pangan lokal. Kegiatan pemanfaatan pangan lokal dapat menjadi sarana edukasi perlu diwujudkan di masyarakat dengan partisipasi dan komitmen dari seluruh warga. Metode yang diberikan kepada masyarakat berupa edukasi penyuluhan dalam upaya penanggulangan hipertensi. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya penderita hipertensi, mengenai pemanfaatan pangan lokal, seperti pisang ambon, sebagai salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah. Hasil melalui tahapan edukasi yang dilakukan, terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi dan pemanfaatan pangan lokal, khususnya pisang ambon untuk menurunkan tekanan darah, adanya partisipasi aktif dari masyarakat dalam kegiatan yang akan berkontribusi pada keberhasilan program dan peningkatan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat.</p>Marianawati Saragih, Naning Hadiningshih, Edri IndahNur Edi, osni Herlani
Copyright (c) 2025 Marianawati Saragih, Naning Hadiningshih, Edri IndahNur Edi, osni Herlani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/664Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700The PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PERDARAHAN POST PARTUM MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PIJAT PERINEUM
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/729
<p>Kematian ibu merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara. 40% kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh perdarahan postpartum. Salah satu penyebabnya adalah adanya robekan pada perineum atau Rupture Perineum.<sup>1</sup> Tahun 2015 terdapat 2,7 juta kasus ruptur perineum di seluruh dunia. Di Indonesia, kejadian rupture perinuem pada golongan umur 25-30 tahun yaitu 24%, sedangkan pada ibu bersalin usia 32-39 tahun sebesar 62%.<sup>2</sup> di Wilayah kerja Puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya pada tahun 2022 terdapat 61 orang dari 669 ibu bersalin (10%) mengalami rupture perineum. Maka dari itu diperlukan upaya untuk mencegah terjadinya rupture perineum, salah satu caranya adalah dengan pemijatan perineum. Kader posyandu merupakan salah satu sumber daya manusia yang dapat diberdayakan sesuai dengan perannya dalam upaya peningkatan kesehatan ibu hamil dan pendampingan keluarga ibu hamil dalam mempersiapkan persalinan. Maka perlu adanya upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam penatalaksanaan pencegahan rupture perineum. Pengabdian bertujuan mengetahui gambaran pengetahuan kader tentang pijat perineum sebelum dan sesudah pelatihan, serta melatih kader melakukan praktik pijat perineum. Metode yang dilakukan yaitu pemberian pendidikan kesehatan dan informasi tentang Pijat perineum dilanjutkan dengan pelatihan pijat perineum pada phantom. Setelah dilakukan edukasi, terdapat peningkatan pengetahun kader tentang pijat perineum dengan nilai rata rata 67,5 pretes dan 82 postes. Setelah dilakukan demo pijat perineum Kader dapat melakukan/mempraktekkan Pijat Perineum Pada Phantoom dengan nilai rata rata 85,47.</p>Sri Gustini, Uly Artha Silalahi, Nurasmah Asrulah
Copyright (c) 2025 Sri Gustini, Uly Artha Silalahi, Nurasmah Asrulah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/729Thu, 06 Mar 2025 00:00:00 +0700PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DALAM PENGOLAHAN SUSU KEDELAI UNTUK MENCEGAH ANEMIA PADA REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CILEMBANG KOTA TASIKMALAYA
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/593
<p>Hasil Survey Nutrition International pada tahun 2018 didapatkan kejadian anemia remaja putri di Jawa Barat sebesar 41, 93%. Berdasarkan data di Kota Tasikmalaya pada tahun 2019, diketahui bahwa prevalensi anemia remaja putri usia 12-19 tahun yaitu sebesar 19,6%. Hasil <em>screening </em>anemia pada siswi kelas 7 dan 10 seluruh sekolah/madrasah di Kota Tasikmalaya, yang ditujukan kepada seluruh UPTD Puskesmas di Tasikmalaya dari 22 puskesmas di Tasikmalaya didapatkan hasil dari 8 puskesmas yang telah melakukan <em>screening </em>anemia pada remaja putri 759 dari 1.694 (45%) siswi mengalami anemia. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari kedelai. Protein susu kedelai memiliki susunan asam amino yang hampir sama dengan susu sapi sehingga susu kedelai seringkali digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi mereka yang alergi terhadap protein hewani.</p> <p>Pengabdian bertujuan mengetahui gambaran pengetahuan karang taruna, kader, Kelompok Warga Tani (KWT) tentang pemanfaatan kacang kedelai sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan, serta meningkatkan pengelolaan karang taruna, kader, Kelompok Warga Tani (KWT) terhadap kacang kedelai. </p> <p>Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan potong lintang, dilakukan selama dua hari berturut-turut yaitu tanggal 30 dan 31 Agustus 2024. Sasaran dalam pengabdian masyarakat ini adalah karang taruna, Kader, Masyarakat (Kelompok Warga Tani KWT) sebanyak 62 orang. </p> <p>Terdapat Buku ISBN dengan judul ”Modul KETUK CERIA”, Terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan remaja/kader/masyarakat (KWT) dalam pencegahan anemia dan pengolahan susu kedelai kategori baik dari 23.1% menjadi 88.5%.Melakukan pembentukan kader posyandu remaja oleh remaja.</p> <p> </p>Uly Artha, Sri Gustini, Suci Pega
Copyright (c) 2025 Uly Artha, Sri Gustini, Suci Pega
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/593Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700PELATIHAN PEMANFAATAN BUNGA TELANG SEBAGAI INDIKATOR TITRASI ASAM BASA DI SMK YPIB TANJUNGSARI
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/660
<p>Bunga telang (<em>Clitoria ternatea</em>) merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan dan mengandung antosianin berwarna biru keunguan. Antosianin adalah pigmen alami yang dapat berubah warna sesuai dengan perubahan pH sehingga dapat digunakan sebagai indikator alami dalam titrasi asam-basa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada siswa SMK YPIB Tanjungsari mengenai pemanfaatan bunga telang sebagai indikator titrasi asam-basa. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan wawasan siswa tentang alternatif indikator alami yang ramah lingkungan dan murah. Metode kegiatan meliputi sesi penyampaian materi, demontrasi titrasi dan praktik langsung oleh siswa. Hasil evaluasi dilakukan dengan memberikan <em>pretest </em>dan <em>posttest</em>. Rata-rata hasil <em>pretest </em>dan <em>posttest</em> berturut-turut sebesar 75±14,53 dan 90±10,23. Dengan menggunakan metode <em>paired t-test two sample,</em> didapatkan kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara rata-rata pretest dan posttest dengan tingkat signifikansi α=0,05. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelatihan ini mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap pemanfaatan bunga telang sebagai indikator titrasi asam basa. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam proses pembelajaran sekaligus menanamkan kesadaran akan pentingnya penggunaan bahan alam dalam ilmu kimia.</p>Anne Yuliantini, Asep Roni, Deden Indra Dinata, Vina Juliana Anggraeni, Siti Saidah, Lilis Silviana
Copyright (c) 2025 Anne Yuliantini, Asep Roni, Deden Indra Dinata, Vina Juliana Anggraeni, Siti Saidah, Lilis Silviana
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/660Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700RUMAH SEHAT BER-PHBS, CEGAH STUNTING SEBELUM GENTING!
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/714
<p>Sumber Daya Manusia yang unggul merupakan syarat untuk membawa Indonesia Maju pada tahun 2045. Namun, penyiapan SDM unggul masih menghadapi tantangan masalah stunting. Jumlah kasus stunting di Kota Tanjungpinang tahun 2023 sebanyak 353 anak usia bawah lima tahun dan 50 anak usia dua tahun, dengan kasus tertinggi berada di Kecamatan Tanjungpinang Timur. Program cegah dan tangani stunting di Tanjungpinang Timur lebih didominasi pada upaya perbaikan gizi cukup dan seimbang, sementara untuk faktor kesehatan lingkungan belum optimal dilakukan. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah melakukan internalisasi dan sosialisasi sanitasi lingkungan rumah dan PHBS sebagai upaya dalam pencegahan stunting pada ibu menyusui dan ibu baduta/balita. Metodologi kegiatan ini mencakup penjajakan, survei lokasi, koordinasi dengan mitra kegiatan, persiapan pelaksanaan kegiatan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi kegiatan. Secara umum pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini berjalan dengan baik dan lancar. Hasil rekapitulasi penilaian rumah sehat peserta menunjukkan bahwa hanya 3 variabel kriteria rumah sehat yang diterapkan di rumah peserta, sedangkan hasil penilaian penerapan 10 pilar PHBS menunjukkan bahwa hanya 2 variabel PHBS yang sudah diterapkan oleh keluarga peserta. Kegiatan internalisasi dan edukasi rumah sehat ber-PHBS sebagai upaya cegah stunting sebelum genting, telah memberikan sumbangsih serta manfaat yang positif bagi peserta dengan peningkatan pengetahuan dan pemahaman sebesar 90-100%. Upaya intervensi dan program keberlanjutan seperti pembentukan kader sanitarian Posyandu, program konseling rumah sehat, dan implementasi PHBS dalam tatanan rumah tangga sangat diperlukan untuk mendukung Indonesia Bebas Stunting 2030 dan Indonesia Emas 2045.</p>M. Yusuf MF, Zainul Ikhwan
Copyright (c) 2025 M. Yusuf MF, Zainul Ikhwan
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/714Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700MEDIA MINIATUR “PATUH” SEBAGAI PENGINGAT UNTUK PRAKTEK GAYA HIDUP SEHAT PENDERITA HIPERTENSI PADA ERA NEW NORMAL PANDEMI COVID-19
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/67
<p> Salah satu cara untuk menanamkan pengetahuan ini dengan suatu penyuluhan kesehatan yang memerlukan beragai modifikasi agar menarik dan mengingatkan untuk praktek sehari-hari tentang isi pesan, antara lain dengan media miniature”PATUH”. Rumusan masalah dalam pengabdian masyarakat ini adalah media miniature “PATUH” sebagai pengingat untuk praktek gaya hidup sehat penderita hipertensi di masa era new normal pandemic covid-19. Tujuan kegiatan pengabmas ini adalah keluarga sadar dan memahami serta menerapkan perilaku gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari - hari secara berkelanjutan dan tercapai tekanan darah yang stabil. Metode yang digunakan dengan dengan penyuluhan kesehatan denga media miniature “PATUH”, yang sebelumnya dilakukan pemberian materi dan contoh langsung menerapkan gaya hidup sehat dengan kesepakatan di buat jadwal bersama dalam kehidupan sehari-hari yang akan tertanam dalam perilaku sehari-hari, selanjutnya untuk membuat media miniature untuk di pasang di ruangan penderita hipertensi. Praktek gaya hidup tersebut dimonitor oleh anggota keluarga dan kader kesehatan setempat dengan jadwal yang sudah disusun. Hasil : 25 keluarga dari 30 keluarga yang salah satu anggota keluarga menderita hipertensi menjawab “ ya “ untuk pernyataan dalam Kepatuhan Gaya Hidup Sehat, namun dalam perilaku sehari-harinya untuk program “PATUH” masih belum dialksanakan secara maksimal, karena kurang mengetahui dan kurang informasi tentang perawatan /gaya hidup penderita hipertensi. Media miniature yang dipajang di rumahnya setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dan bimbingan serta pendampingan telah menjadikann media pengingat bagi keluarga dengan hipertensi.</p>Esti Dwi Widayanti, Dyah Wahyuningsih, Munjiati, Herry Prasetyo
Copyright (c) 2025 Esti Dwi Widayanti, Dyah Wahyuningsih, Munjiati, Herry Prasetyo
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/67Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700PELATIHAN PELAKSANAAN PERSONAL HEALTH RECORD (PHR) PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS PARAKANNYASAG TASIKMALAYA TAHUN 2024
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/581
<p>Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang sangat berbahaya (Silent Killer), dikarenakan sering terjadi tanpa keluhan. Prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1% (Riskesdas 2018), meningkat 25,8% (Riskesdas 1013). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya (2020), menurut jenis penyakit di Kota Tasikmalaya, pada tahun 2019 Hipertensi menjadi peringkat ke-2 sebanyak 36.466 kasus setelah Nasofaringitis Akut. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan kontrol untuk penanganan kasus dengan penggunaan Catatan Kesehatan Pribadi/Personal Health Record (PHR). Tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk mendorong masyarakat menggunakan PHR untuk penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Parakanyasag Tahun 2024. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan pelatihan atau penyuluhan informasi tentang penggunaan PHR dalam memantau kesehatan pasien hipertensi. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa pelatihan pelaksanaan PHR berhasil meningkatkan kesadaran pasien hipertensi untuk bisa kembali menata gaya hidup, pola makan, dan mengetahui pentingnya adanya pencatatan kesehatan pribadi dan kontrol rutin ke fasilitas pelayanan kesehatan terkait.</p>Ulfah Fauziah, Dedi Setiadi, Andi Suhenda, Riadho Iskandar, Fadhila Azhar Amany, Tariska Desri Wahyuni
Copyright (c) 2025 Ulfah Fauziah, Dedi Setiadi, Andi Suhenda, Riadho Iskandar, Fadhila Azhar Amany, Tariska Desri Wahyuni
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/581Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700UPAYA PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PROGRAM RemCINTA (REMAJA CIREBON SEHAT TANPA NEMIA)
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/614
<p>Sasaran remaja di Kota Cirebon adalah berkisar 3679 yang tersebar di 22 wilayah. Jumlah remaja terbanyak ada di wilayah kerja Puskesmas Majasem. Kendala yang ada pada Puskesmas Majasem diantaranya: kegiatan edukasi pada remaja belum rutin dilakukan, antusiasme remaja pada kegiatan posyandu remaja masih kurang dan masih adanya pernikahan dini pada remaja. Berdasarkan data tersebut, dilakukan edukasi melalui program RemCINTA melalui pelatihan konselor teman sebaya. Bertempat di Posyandu Remaja Puskesmas Majasem Kota Cirebon dilaksanakan pada tanggal 3 dan 4 Agustus 2024, melibatkan 30 orang remaja putri, 1 orang bidan koordinator dan 5 orang kader. Tujuannya untuk meningkatkan pemberdayaan remaja dalam pencegahan stunting melalui konselor teman sebaya. Diawali dengan melatih calon konselor teman sebaya pada 5 orang remaja putri. Selanjutnya konselor teman sebaya memberikan edukasi pada tim kecil. Satu orang koselor remaja memberikan edukasi kepada 5 orang remaja putri lainnya. Edukasi yang diberikan menggunakan media video animasi. Evaluasi menggunakan kuesioner pre test dan post test tentang pengetahuan dan sikap dalam pencegahan anemia. Hasilnya terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang pencegahan anemia, konseling teman sebaya dapat dijadikan sebagai metode alternatif untuk memberikan edukasi, khususnya tentang pencegahan anemia dan pemberdayaan pada remaja putri berupa terbentuknya konselor teman sebaya yang berkomitmen untuk mengaktifkan kegiatan posyandu remaja.</p>Lisnawati, Rani Widiyanti, Entin Jubaedah
Copyright (c) 2025 Lisnawati, Rani Widiyanti, Entin Jubaedah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/614Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700PENYULUHAN TISEPTIK RAMAH LINGKUNGAN DAN UPAYA PENCEGAHAN WABAH LEPTOSPIROSIS DI WILAYAAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANGANDARAN
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/641
<p>Pangandaran merupakan daerah pesisir sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Merupakan daerah dengan angka kejadian leptospirosis yang cukup tinggi. Sampai dengan Maret 2023 tercatat 300 temuan penyakit dan 20 diantaranya meninggal dunia. Salah satu hal yang penting dalam memutus rantai wabah leptospirosis adalah pengetahuan dan kesyadaran masyarakat dalam menjaga sanitasi dan higiene. Dalam menjaga sanitasi dan higiene tentu saja tidak lepas dari tools atau perangkat kebersihan salah satunya adalah antiseptik dan desinfektan. Meningkatnya keinginan masyarakat untuk menggunakan bahan alam atau “back to nature”, ditanggapi dengan banyaknya produkproduk topikal berbahan aktif tanaman untuk perawatan kesehatan, kosmetik dan pencegahan penyakit. Selain itu, penggunaan bahan alam dinilai memiliki efek samping lebih kecil dibandingkan dengan obat yang berasal dari bahan kimia dan harganya lebih terjangkau. Beberapa tanaman pekarangan yang dapat dimanfaatkan sebagai antiseptik sepeti : daun sirih, bunga cengkeh, kulit buah jeruk, serai, kayumanis diketahui terbukti ampuh membunuh mikroorganisme. Dengan dimanfaatkannya tanaman pekarangan yang diolah sebagai bahan antiseptik diharapkan masyarakat kahuripan dapat senantiasa menjaga sanitas dan personal higiene. Program pengabdian masyarakat ini berupa gerakan sosialisasi baik berupa penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan tanaman pengarangan sebagai antiseptik guna meningkatkan sanitasi dan higiene dalam mencegah dan memutus mata rantai leptospirosis. Sasarannya program pengabdian masyarakat ini adalah kelompok masyarakat, Ibu-ibu PKK dan tokoh masyarakat di Kabupaten Pangandaran.</p>Nur Aji, Nuri Handayani
Copyright (c) 2025 Nur Aji, Nuri Handayani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/641Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING DAN WASTING DENGAN PEMANFAATAN SUSU, KUNING TELUR DAN TEMULAWAK SEBAGAI NUTRACEUTIKAL PADA KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANGANDARAN
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/576
<p>Stunting dan Wasting merupakan masalah kesehatan yang disebabkan karena kekurangan asupan nutrisi dalam waktu lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Puskesmas Pangandaran merupakan Puskesmas dengan kasus wasting sebanyak 23 kasus dan kasus stunting sebanyak 20 kasus. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan kader posyandu tentang stanting dan wasting baik penyebab, cara pencegahan dan dampak dari kasus tersebut. Kegiatan edukasi bertema “Cegah Stunting dan Wasting Dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Nutraceutical Lokal” diberikan pada 5 orang perwakilan kader dari masing desa serta ibu hamil dan ibu balita. Metode yang akan dilakukan dalam kegiatan ini yaitu dengan kegiatan penyuluhan mengenai penyebab wasting dan stunting, cara pencegahan wasting dan stunting melalui asupan nutrisi yang tepat bersumber dari bahan local, serta dampak dari kasus stunting dan wasting. Kegiatan ini yaitu penyuluhan tentang dilakukan pada 20 orang kader. Evaluasi hasil kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dilakukan melalui pre test dan post test. Nilai pre test dan post test dianalisis secara statistik menggunakan analisis data t-Test: Paired Two Sample for Means dengan nilai signifikansinya 0,05. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa nilai signifikansinya < 0,05 artinya terdapat peningkatan pengetahuan peserta tentang penyebab wasting dan stunting, cara pencegahan wasting dan stunting melalui asupan nutrisi yang tepat bersumber dari bahan local, serta dampak dari kasus stunting dan wasting.</p>Shandra Isasi Sutiswa, Nunung Yulia, Asep Kuswandi
Copyright (c) 2025 Shandra Isasi Sutiswa, Nunung Yulia, Asep Kuswandi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/576Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN PADA REMAJA PUTRI TENTANG PENCEGAHAN STUNTING MELALUI APLIKASI GIPSI (GIZI PRAKONSEPSI) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAHURIPAN KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2024
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/571
<p>Masalah gizi di Indonesia pada umumnya masih didominasi oleh masalah gizi kurang. Masalah gizi kurang pada kelompok wanita prakonsepsi dipengaruhi oleh ketidaktahuan akan gizi seimbang yang diperlukan selama masa prakonsepsi. Upaya strategis untuk meningkatkan status gizi wanita adalah melalui edukasi dengan menggunakan media edukasi Aplikasi GIPSI (Gizi Prakonsepsi). Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan gizi remaja prakonsepsi melalui Aplikasi Gipsi. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan pendidikan kesehatan kepada remaja putri yang dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan dalam 2 bulan dengan penyampaian materi pada setiap kali pertemuan yang telah ditentukan. Tempat kegiatan dilakukan di Posyandu Remaja Wilayah Kerja Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya. Data hasil penelitian diperoleh, hampir semua remaja belum mengetahui akan gizi seimbang pada masa prakonsepsi, namun setelah diberikan edukasi melalui Aplikasi GIPSI selama 6 kali pertemuan, terjadi peningkatan pengetahuan remaja dengan 20 remaja tingkat pengetahuan kategori baik (74,07%). Semua remaja menunjukkan antusias yang tinggi terhadap kegiatan ini dan berharap kegiatan edukasi remaja prakonsepsi dapat terlaksanan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan remaja putri.</p>Santi Yuliastuti, Yulia Herliani
Copyright (c) 2025 Santi Yuliastuti, Yulia Herliani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/571Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700SOSIALISASI APLIKASI SATUSEHAT PENERAPAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK DI PUSKESMAS KESUNEAN
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/628
<p>Digitalisasi dalam bidang kesehatan mejadi fokus utama pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan. Salah satu bentuk dukungan pemerintah dalam transformasi digital di bidang kesehatan yaitu adanya pengembangan dan penerapan aplikasi “SatuSehat”. Implementasi aplikasi SatuSehat di Kota Cirebon tercatat 138 atau 53,91% fasyankes telah terkoneksi SatuSehat dari total sasaran yaitu 256 fasyankes. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi SatuSehat masih belum menyeluruh. Salah satu Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hal tersebut adalah dengan diadakannya kegiatan sosialisasi penggunaan aplikasi SatuSehat di fasyankes kota Cirebon. Tujuan dari penelitian ini yaitu memberikan pemahaman lebih mendalam kepada masyarakat terkait penggunaan aplikasi SatuSehat. Pengabdian masyarakat ini menggunakan metode presentasi materi tentang penggunaan SatuSehat dan Rekam Medis Elektronik (RME). Hasil penelitian ini dibuktikan dari <em>post test </em>dan <em>pre </em>test yang dilakukan oleh 20 orang peserta dengan hasil <em>post test</em> 77,14% lebih besar dari nilai <em>pre test</em> 45,71%. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman peserta setelah dilakukannya sosialisasi aplikasi SatuSehat penerapan RME.</p>Fitria Dewi Rahmawati, Lina Khasanah, Nesta Laksono
Copyright (c) 2025 Fitria Dewi Rahmawati, Lina Khasanah, Nesta Laksono
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/628Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700The OPTIMALISASI PEMANFAATAN MEDIA AUDIOVISUAL GENETICS “GENERASI REMAJA TERBEBAS DARI PELECEHAN SEKSUAL” SEBAGAI MEDIA PROMOSI KESEHATAN
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/667
<p>Prevalensi kekerasan terhadap perempuan sebesar 33% di wilayah Asia Tenggara. Di Indonesia (2021) mencapai</p> <p>338.496 jiwa, dengan 33,7% terjadi dalam bentuk kekekerasan seksual. Sebanyak 31% remaja usia 13-17 tahun menjadi korban kekerasan seksual di Indonesia. Di Jawa Barat mencapai 964 kasus. Penambahan kasus tertinggi di wilayah Provinsi Jawa Barat tahun 2020-2021 berada di Kota Tasikmalaya. Berdasarkan Dinas PPKBP3A Kota Tasikmalaya (2022), sebanyak 33 kasus kekerasan pada perempuan dimana 51.5% diantaranya merupakan pelecehan seksual. Kasus pelecehan seksual di Kota Tasikmalaya yang terlaporkan terjadi di lima kecamatan dengan prevalensi kasus terbanyak di kecamatan Kawalu. Salah satu upaya pencegahan kekerasan seksual dengan memberikan pendidikan kesehatan seksual dan pencegahan pelecehan seksual kepada remaja. Hasil studi pendahuluan terhadap 10 remaja di SMPT Bugelan Kawalu, sebanyak 90% belum pernah mendapatkan promosi kesehatan pencegahan pelecehan seksual, 65% tidak mengetahui dampak pelecehan seksual, sebanyak 90% menyatakan promosi kesehatan pencegahan pelecehan seksual itu penting, dan 80% memilih metode audiovisual dalam pemberian promosi Kesehatan. Solusi permasalahan antara lain melakukan Pendidikan Kesehatan dengan media audiovisual GENETICS‘ dan pembentukan duta GENETICS. Hasil nya adalah terdapat peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah diberikan Pendidikan Kesehatan serta terbentuknya duta GENETICS. Adapun luaran wajib kegiatan PKM ini sudah tercapai yaitu telah submit publikasi Jurnal ilmiah, telah publikasi melalui media cetak Radar Tasikmalaya, adanya video kegiatan, dan Peningkatan pengetahuan remaja agar terbebas dari pelecehan seksual. Sedangkan luaran tambahan nya adalah telah terbitnya buku saku ber-ISBN dan telah keluarnya Hak Cipta Video Kegiatan Pengabdian Masyarakat.</p>Herni Kurnia, Nunung Mulyani
Copyright (c) 2025 Herni Kurnia, Nunung Mulyani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/667Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700PELATIHAN MOBILE JKN UNTUK OPTIMALISASI AKSES PELAYANAN KESEHATAN DI KECAMATAN TARAJU KABUPATEN TASIKMALAYA
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/542
<p>Mobile JKN merupakan inovasi teknologi untuk mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat. Teknologi yang baik adalah yang mudah dipahami, dijangkau, dan dapat dimanfaatkan secara optimal. Literasi digital masyarakat menjadi salah satu factor layanan digital tidak tersampaikan secara efektif. Pelatihan kepada para kader merupakan upaya mendekatkan teknologi kepada masyarakat khususnya pemanfaatan teknologi Mobile JKN. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pemberian pelatihan khusus ini telah dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Bina Wilayah Prodi DIII RMIK Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya kepada 20 kader di Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya. Pelatihan disampaikan melalui kegiatan ceramah, tutorial, dan konsultasi teknis. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan pemberian 10 soal pre dan post test kepada peserta. Diperoleh 30% peningkatan pengetahuan kader yang awalnya cukup menjadi baik. Sebanyak 65% kader mencapai peningkatan skor rata-rata 1 poin. Akses layanan Kesehatan sebenarnya sangat dekat melalui peningkatan pengetahuan melalui pelatihan ini. Namun, diperlukan kontinuitas kegiatan tetap diperlukan terhadap update teknologi mobile JKN yang lebih advance (maju/canggih) kepada masyarakat. Disamping itu juga diperlukan adanya pengukuran pengalaman dalam pemanfaatan mobile JKN dari masyarakat.</p>Ari Sukawan, Andi Suhenda, Dedi Setiadi , Ida Sugiarti, Fery Fadly, Dewi Lena Suryani, Ida Wahyuni, Fajar Yunita Sari, Ayu Rahayu Lestari, Ulfah Fauziah, Neli Puspitasari
Copyright (c) 2025 Ari Sukawan, Andi Suhenda, Dedi Setiadi , Ida Sugiarti, Fery Fadly, Dewi Lena Suryani, Ida Wahyuni, Fajar Yunita Sari, Ayu Rahayu Lestari, Ulfah Fauziah, Neli Puspitasari
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/542Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700PEMANFAATAN MEDIA VIDEO ANIMASI JARI CENTINI (REMAJA PUTRI CEGAH STUNTING SEJAK DINI) SEBAGAI MEDIA EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/572
<p><em>Stunting has an impact that affects the child's future if prevention is not carried out early. Adolescents are a group that has a large role in producing offspring in the future. Lack of knowledge of adolescents about stunting is a factor causing the high rate of stunting, educational media that can be easily understood by adolescents is animated videos. The purpose of this community service is to increase knowledge about preventing stunting in adolescents. The activities carried out were in the form of education, using CENTINI educational videos, conducting HB, TB, BB level checks on adolescent girls, making a form for filling out a compliance monitoring sheet for consuming FE tablets. The method used was socialization and health education to adolescent girls through videos and explanations of the FE calendar which were distributed to all respondents. The location of the activity was SMPN 9 Kota Tasikmalaya. The stages of the activity include the stages of preparation, implementation and reporting. Data from the results of community service activities showed an increase in the capacity of adolescent girls, showing a change of 22 points in the pre-post test education, HB level checks from 30 people. The adolescent girls who were examined who had anemia were 16 people (53%) and 14 people did not have anemia. All teenagers showed high enthusiasm for this activity and hoped that educational activities on stunting and nutritional status could be carried out sustainably to improve the fitness and health of adolescent girls.</em></p>Helmi Diana, Wiwin Mintarsih Purnamasari
Copyright (c) 2025 Helmi Diana, Wiwin Mintarsih Purnamasari
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/572Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700PENYULUHAN EDUKASI POLA MAKAN BERGIZI PADA MASYARAKAT UNTUK PENCEGAHAN DINI STUNTING
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/661
<p>Stunting merupakan masalah gizi kronis yang ditandai dengan tinggi badan di bawah standar untuk usia anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 30,8%, yang jauh dari target pemerintah yaitu di bawah 20% pada tahun 2024. Salah satu faktor utama penyebab stunting adalah pola makan yang tidak memadai, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan, yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak serta menyebabkan masalah kesehatan dan kecerdasan jangka panjang. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya pencegahan yang komprehensif, termasuk edukasi masyarakat mengenai pola makan bergizi. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada kader dan masyarakat, khususnya ibu dan calon ibu di Nagari Sago Salido. Metode yang digunakan meliputi distribusi kuesioner, pemaparan materi, diskusi, pemeriksaan antropometri untuk balita, serta penyediaan makanan bergizi bagi seluruh peserta. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pola makan bergizi dan dampaknya terhadap pertumbuhan anak, serta mendorong penerapan kebiasaan makan yang lebih sehat dalam keluarga. Inisiatif ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengurangan angka stunting di daerah tersebut.</p>Tosi Rahmaddian, Irwadi, Muhammad Rizki Saputra, Nurmaines Adhyka, Novia Zulfa Hanum, Intan Kamala Aisyiah
Copyright (c) 2025 Tosi Rahmaddian, Irwadi, Muhammad Rizki Saputra, Nurmaines Adhyka, Novia Zulfa Hanum, Intan Kamala Aisyiah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/661Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700PENYULUHAN KECEMASAN KESEHATAN DI KELURAHAN PLOMBOKAN, KOTA SEMARANG
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/764
<p>Kecemasan Kesehatan adalah salah satu masalah psikososial yang dialami penyakit kronis. Pada hasil penelitian kami, dari rentang usia lanjut usia dan dewasa menunjukkan bahwa dari 100 responden terdapat 50 persen yang mengalami kecemasan kesehatan. Kecemasan Kesehatan merupakan kekhawatiran yang muncul karena penyakit yang diderita, kekhawatiran ini menyebabkan penderita penyakit kronis menjadi takut untuk berobat dan melakukan pemeriksaan Kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit. Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah berupa kegiatan penyuluhan pada penderita lanjut usia dan dewasa penyakit kronik. Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat dengan dilakukan penyuluhan penanganan untuk mengurangi kecemasan Kesehatan di Kelurahan Plombokan. Penanganan yang diajarkan adalah terapi menulis dan terapi bibliotherapy. Melalui penyuluhan yang dihadiri 47 orang. diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para audience mengenai kecemasan kesehatan serta dapat mempraktikan terapi tersebut ketika mengalami kecemasan Kesehatan. Hal ini dapat menjadi tindakan preventif dalam mencegah berkembangnya masalah psikososial di masyrakat.</p>Ni Made Ayu Wulansari, Rinda Intan sari, anis ardiyanti
Copyright (c) 2025 Ni Made Ayu Wulansari, Rinda Intan sari, anis ardiyanti
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/764Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700PEER EDUCATION KARTU KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH RUTIN (KARTINITIN) SEBAGAI UPAYA PENEGAHAN DAN PENANGANAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMK N 1 GADINGREJO
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/735
<p class="s36"><span class="s35"><span class="bumpedFont15">Anemia </span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">merupakan</span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15"> kondisi dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam darah kurang dari normal. Kadar hemoglobin yang normal bagi remaja putri adalah sekitar 12g/dl.</span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15"> Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk</span></span> <span class="s35"><span class="bumpedFont15">meningkatkan pengetahuan terkait anemia kepada remaja putri dan mengkoordinasi konsumsi t</span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">ablet tambah darah secara rutin melalui edukasi kepada remaja putri. </span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">Metode yang </span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">digunakan</span></span> <span class="s35"><span class="bumpedFont15">yaitu</span></span> <span class="s35"><span class="bumpedFont15">peer educator dengan menggunakan media power poi</span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">nt dan kartu kendali (KARNITIN)</span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, terbukti dari nilai pre</span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15"> test lebih rendah dibandingkan nilai post test</span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">, 33 orang siswi memiliki peningkatan nilai dan 6 orang siswi </span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">memiliki nilai tetap</span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">. </span></span><span class="s35"><span class="bumpedFont15">Hasil uji beda antara pre test dan post test pada kegiatan ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum dengan sesudah dilakukan kegiatan edukasi berdasarkan nilai (p value <0.05).</span></span></p> <p class="s37"> </p> <p class="s32"><span class="s31"><span class="bumpedFont15">Kata kunci</span></span><span class="s29"><span class="bumpedFont15">: anemia, peer educator, kadar hemoglobin</span></span></p>Desti Ambar Wati, Masayu Dian Khairani, Arina Salsabilla, Syafika Zahra Rahmadani, Alda Wiyana
Copyright (c) 2025 Desti Ambar Wati, Masayu Dian Khairani, Arina Salsabilla, Syafika Zahra Rahmadani, Alda Wiyana
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/735Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN REMAJA PUTRI DALAM PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PENGGUNAAN BUKU PEMANTAUAN KESEHATAN REMAJA PUTRI (BUTARISAMIA) DI SMP YPI AL HUDA KOTA TASIKMALAYA
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/582
<p>Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Stunting berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan, kematian, daya tahan tubuh yang rendah, kurangnya kecerdasan, produktivitas yang rendah dan perkembangan otak yang tidak maksimal. Kejadian stunting berawal dari pra konsepsi ketika seorang ibu yang hamil diusia remaja dengan kondisi gizi yang belum seimbang dan mengalami anemia. Oleh karena itu Pendidikan Kesehatan tentang gizi dan anemia perlu diberikan sejak masa remaja untuk mencegah terjadinya stunting. Salah satu media edukasi yang dapat mudah dipahami oleh remaja putri adalah booklet atau buku Butarisamia (buku pemantauan kesehatan remaja putri bebas anemia). Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kadar HB remaja putri sebagai upaya pencegahan stunting melalui booklet Butarisamia. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan pendidikan kesehatan kepada remaja putri yang dilakukan sebanyak 2 kali. Sampel berjumlah 40 remaja putri Remaja diberikan tablet tambah darah dan dipantau setiap harinya melalui grup whatsapp. Tempat kegiatan dilakukan di SMP YPI Al Huda Kelurahan Linggajaya Kota Tasikmalaya. Data hasil penelitian diperoleh, hampir semua remaja belum mengetahui akan gizi seimbang dan anemia, namun setelah diberikan edukasi melalui Booklet Butarisamia terjadi peningkatan pengetahuan remaja. Semua remaja menunjukkan antusias yang tinggi terhadap kegiatan ini dan berharap kegiatan edukasi gizi dan anemia ini dapat terlaksanan secara berkelanjutan untuk meningkatkan mencegah terjadinya stunting.</p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: Anemia, Butarisamia, stunting</em></p> <p> </p>Yulia Herliani, Santi Yuliastuti, Ai Lela Nurul MK
Copyright (c) 2025 Yulia Herliani, Santi Yuliastuti, Ai Lela Nurul MK
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/582Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700PELATIHAN PIJAT OKSITOSIN DAN BREAST CARE PADA KADER KESEHATAN DI DUSUN AWISARI
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/647
<p>Kader kesehatan merupakan pihak penting sebagai penggerak masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan terutama pada ibu dan anak. Data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara di wilayah Puskesmas Cikoneng kepada kader yaitu hampir 90% ibu tidak mengetahui bagaimana cara melakukan <em>breast care</em> dan pijat oksitosin. Hasil wawancara pada kader, dibutuhkan informasi cara melakukan <em>breast care</em> dan menambah pengetahuan keterampilan pijat oksitosin karena belum pernah diadakan pelatihan kepada kader tentang breast care dan pijat oksitosin. Seperti diketahui bahwa <em>breast care</em> maupun pijat oksitosin memiliki manfaat yang banyak untuk meningkatkan kelancaran produksi ASI sehingga dapat meningkatkan cakupan ASI Ekslusif dan akan berdampak pada pencegahan kejadian stunting. Tujuan Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader tentang pijat oksitosin dan breast care sehingga mereka bisa melanjutkan hal tersebut ke ibu dan masyarakat agar mampu melakukan secara mandiri. Metode Pengabdian Kepada Masyarakat secara langsung melatih kader melalui 3 metode yaitu ceramah tanya jawab, demonstrasi dan redemonstrasi. Evaluasi dilakukan dari instrumen pre-post test dan daftar tilik. Kesimpulan didapatkan meningkatan pengetahuan dan keterampilan kader tentang pijat oksitosin dan <em>breast care</em>.</p>Tetik Nurhayati, Dewi Aryanti
Copyright (c) 2025 Tetik Nurhayati, Dewi Aryanti
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/647Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700EDUKASI MOBILE JKN SEBAGAI UPAYA MENUJU UNIVERSAL HEALTH COVERAGE DI PUSKESMAS LARANGAN KOTA CIREBON
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/670
<p style="font-weight: 400;"><em>BPJS Kesehatan merupakan penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional dengan target seluruh warga negara, atau disebut Universal Health Coverage. Terobosan BPJS Kesehatan untuk meningkatkan layanan kepada peserta adalah aplikasi mobile JKN. Aplikasi tersebut merupakan kanal layanan kesehatan tanpa tatap muka berbasis digital. Layanan pada aplikasi tersebut adalah pendaftaran pasien di fasilitas kesehatan. Puskesmas Larangan Kota Cirebon telah menerapkan pendaftaran rawat online dengan menggunakan aplikasi mobile JKN dengan </em><em>kunjungan pendaftaran </em><em>pada bulan</em><em> Oktober </em><em>tahun 2024 </em><em>sebesar 11,2%. </em><em>C</em><em>apaian tersebut belum sesuai dengan yang ditargetkan oleh BPJS Kesehatan wilayah Cirebon sebesar 15%</em><em>. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran peserta BPJS Kesehatan untuk melakukan pendaftaran layanan kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama(FKTP). Metode pelaksanaan adalah melalui sosialisasi di ruang tunggu dan pendampingan pendaftaran akun mobile JKN di Puskesmas Larangan Kota Cirebon. Hasil kegiatan adalah telah dilakukan edukasi di ruang tunggu pendaftaran pasien dan ruang tunggu pelayanan. Layanan pembuatan akun sebanyak 22 orang, dengan hasil 7 orang berhasil dan 15 orang gagal. Sebagian besar kegagalan (8 orang) disebabkan karena pada handphone tidak terdapat pulsa sehingga OTP tidak bisa terkirim</em>.</p>Totok Subianto, Bambang Karmanto, Bhakti Aryani
Copyright (c) 2025 Totok Subianto, Bambang Karmanto, Bhakti Aryani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/670Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700PELATIHAN ORAL PHYSIOTHERAPY DALAM MENUNJANG PSIKOMOTOR KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT PENDERITA PENYAKIT KRONIS
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/539
<p>Persentase menggosok gigi masyarakat setiap hari pada waktu mandi pagi dan atau sore adalah sebesar 90,7%, sesudah makan pagi hanya 12,6% dan sebelum tidur malam hanya 28,7%. Riskesdas tahun 2013 menunjukan prevalensi masalah kesehatan gigi-mulut adalah 25,9%, dengan prevalensi karies aktif sebesar 53,7%. Pemeliharaan gigi termasuk yang harus diperhatikan dan ditingkatkan melalui kegiatan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM). Kegiatan yang dilakukan yaitu mengimplementasikan Oral Physiotherapy untuk meningkatkan keterampilan kesehatan gigi dan upaya promotif-preventif pada masyarakat penderita penyakit kronis. Permasalahan mitra pada pengabdian masyarakat adalah kurangnya keterampilan kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang akan menjadikan meningkatnya masalah kesehatan gigi jadi melalui pengabdian kepada masyarakat kami akan mengimplementasikan Oral Physiotherapy dalam Menunjang Psikomotor Kesehatan Gigi dan Mulut pada Masyarakat Penderita Penyakit Kronis. Mitra berjumlah 100 orang. Metode pelaksanaan adalah memberikan pengajaran cara menyikat gigi, edukasi tentang masalah kesehatan gigi, memberikan edukasi tentang perawatan gigi, memberikan edukasi tentang perawatan gigi, melakukan pengajaran cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat penderita penyakit kronis. Adapun kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan setelah semua tahap persiapan diselesaikan. Sebelum melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan kalibrasi untuk menyamakan persepsi selanjutnya memberikan pengajaran cara menyikat gigi, edukasi tentang perawatan gigi, melakukan pengajaran cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat penderita penyakit kronis secara berkesinambungan sesuai dengan penjadwalan prolanis selama 8 bulan</p>Nia Daniati, Shantika Jachja
Copyright (c) 2025 Nia Daniati, Shantika Jachja
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/539Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700SOSIALISASI PENGGUNAAN ICD 10 ELEKTRONIK KASUS PENYAKIT MENULAR PADA PETUGAS PMIK DI FASYANKES DI KOTA TASIKMALAYA
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/577
<p style="font-weight: 400;">Penyakit menular adalah masalah kesehatan global yang tetap menjadi perhatian utama di banyak negara, termasuk Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa penyakit menular masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan penyakit menular dengan sebaik-baiknya. Dalam hal ini, penggunaan sistem informasi kesehatan menjadi faktor penting untuk membantu tenaga medis dalam melakukan diagnosis, pengobatan, dan pemantauan terhadap pasien yang terinfeksi. Salah satu sistem informasi kesehatan yang penting adalah International Classification of Diseases (ICD), yang telah diadopsi secara global sebagai standar untuk mengklasifikasikan dan mencatat data penyakit. Meskipun penggunaan ICD-10 sebagai sistem klasifikasi penyakit telah diterapkan secara global, masih ada banyak laboratorium pendidikan rekam medis yang belum beralih ke penggunaan sistem informasi kesehatan berbasis elektronik untuk mempermudah penggunaan ICD-10 dalam memproses data penyakit menular. Dalam pendidikan rekam medis, penggunaan sistem informasi kesehatan seperti ICD-10 elektronik dapat membantu meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang standar kode internasional yang digunakan dalam mengidentifikasi dan mencatat penyakit. Selain itu, penggunaan sistem informasi juga memudahkan mahasiswa dalam mempelajari dan memahami konsep pengelolaan data rekam medis, termasuk identifikasi dan pencatatan penyakit. Dengan menggunakan sistem informasi yang tepat dan efektif, mahasiswa dapat belajar bagaimana mengelola data rekam medis dengan lebih mudah, cepat, dan akurat, terutama saat menjalani praktek kerja lapangan di fasilitas kesehatan. Kegiatan ini direncanakan akan dilakukan dalam jadwal yang telah ditentukan, dengan harapan luaran yang dihasilkan berupa artikel yang dipublikasikan dalam jurnal pengabdian masyarakat.</p>Fery Fadly, Fajar Yunita Sari, Rizka Ajeng Trikusumah, Fadillah Awaliyah Ramdhani, Najwa Nur Aziizah, Anggiani Maulida Widiahesty, Anggiani Maulida Widiahesty
Copyright (c) 2025 Fery Fadly, Fajar Yunita Sari, Rizka Ajeng Trikusumah, Fadillah Awaliyah Ramdhani, Najwa Nur Aziizah, Anggiani Maulida Widiahesty, Anggiani Maulida Widiahesty
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/emass/article/view/577Thu, 30 Jan 2025 00:00:00 +0700