EDUKASI PEMANFAATAN DAUN KELOR UNTUK PENCEGAHAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMBIRSARI KOTA SURAKARTA

Authors

  • Fajar Yunita Sari
  • Nur Kholish Majid Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Dewi Laraswati Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Pelangi Pagi Kalimasadha Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Muh Arsy Al Shammy Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Ika Sumiyarsi Sukamto Program Studi Sarjana dan Pendidikan Profesi Bidan Universitas Sebelas Maret Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.37160/emass.v7i2.866

Keywords:

edukasi, manfaat, kelor, pencegahan, stunting

Abstract

Stunting adalah kondisi dimana nilai z-score tinggi badan menurut umur berdasarkan standar pertumbuhan berada di bawah -2 standar deviasi. Menurut data Riskesdas prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2018 masih cukup tinggi yaitu sebesar 30,8%. Faktor penyebab terjadinya stunting dimulai sejak masa kehamilan akibat kekurangan nutrisi pada masa tersebut hingga usia 2 tahun. Status gizi ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin yang dapat berdampak terhadap kehidupan selanjutnya apabila terjadi kekurangan nutrisi. Daun kelor (Moringa oleifera) memiliki kandungan gizi makro dan mikronutrien yang kompleks untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi serta balita. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran peserta terhadap stunting, nutrisi, dan manfaat daun kelor. Metode yang digunakan melalui pendekatan edukatif dan partisipatif berupa pemberian materi, diskusi, dan evaluasi melalui pre-test dan post-test. Sasaran kegiatan ini adalah ibu hamil, ibu menyusui dan ibu balita sebanyak 30 orang di Posyandu Panti ASih I RW 09 wilayah kerja Puskesmas Gambirsari Kota Surakarta. Berdasarkan hasil evaluasi, terjadi peningkatan yang signifikan pada tingkat pengetahuan peserta. Sebelum kegiatan, 59,4% peserta berada pada kategori pengetahuan sangat baik, dan meningkat menjadi 90,6% setelah kegiatan. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan nilai signifikansi < 0,001, yang mengindikasikan adanya perbedaan signifikan antara hasil pre-test dan post-test. Monitoring dan evaluasi kegiatan perlu dilaksanakan guna mendukung komitmen keberlanjutan program, serta memperkuat kerjasama mitra dengan institusi dalam upaya memberdayakan masyarakat menjadi agen perubahan di lingkungan sekitarnya.

Downloads

Published

2025-07-30

How to Cite

Sari, F. Y. ., Nur Kholish Majid, Dewi Laraswati, Pelangi Pagi Kalimasadha, Muh Arsy Al Shammy, & Ika Sumiyarsi Sukamto. (2025). EDUKASI PEMANFAATAN DAUN KELOR UNTUK PENCEGAHAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMBIRSARI KOTA SURAKARTA. Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2), 6–13. https://doi.org/10.37160/emass.v7i2.866

Issue

Section

Articles