https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/TNJ/issue/feedTasikmalaya Nursing Journal2025-07-03T15:09:15+07:00Sofia Februanti[email protected]Open Journal Systems<p><em>Tasikmalaya Nursing Journal</em> (TNJ) dengan nomor <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20231102041015001">ISSN 3026-5614</a> dapat menjadi wadah publikasi bagi dosen, mahasiswa, peneliti dalam bidang keperawatan, untuk mempublikasikan artikel, mendesiminasikan karya penelitian perawat di Indonesia. Artikel yang akan diterima dalam TNJ antara lain sub bidang keperawatan dasar, keperawatan manajemen dan Pendidikan keperawatan, keperawatan medical bedah, keperawatan maternitas, keperawatan anak, keperawatan jiwa, keperawatan gerontic, keperawatan keluarga, dan keperawatan komunitas.</p>https://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/TNJ/article/view/836HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN SELF CARE PADA LANSIA DIABTES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATIBARANG2025-04-30T07:52:27+07:00Kamsari Kamsari[email protected]Wenny Nugrahati Carsita[email protected]Estefaniah Apriyanti[email protected]<p><strong>Latar Belakang: </strong>Lansia penderita diabetes mellitus tipe 2 sering terjadi masalah penurunan kemampuan untuk melakukan <em>self care</em>. Kurangnya dukungan dari kelurga dapat mengakibatkan komplikasi pada lansia penderita diabetes mellitus tipe 2. Adanya dukungan keluarga maka <em>self care </em>pada lansia penderita diabetes mellitus tipe 2 bisa menjadi lebih baik, lansia penderita diabetes mellitus tipe 2 juga dapat memenuhi segala kebutuhan hidupnya.</p> <p><strong>Tujuan penelitian:</strong> Untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan <em>self care </em>pada lansia penderita diabetes mellitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang.</p> <p><strong>Metodologi:</strong> Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan deskriptif. Populasi pada penelitian ini yaitu lansia penderita diabetes mellitus tipe 2 yang berjumlah 119 responden. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan <em>purposive sampling </em>sebanyak 92 responden<em>.</em></p> <p><strong>Hasil Penelitian:</strong> Penelitian ini menunjukkan bahwa 30 responden (61,2%) mimiliki dukungan keluarga dengan kategori baik, dan sebanyak 22 responden (53,7%) memiliki <em>self care </em>yang kurang. Hasil uji statistik didapatkan hasil <em>p-value </em>=0,326<em> (p-value>0,05)</em>. Dapat disimpulkan dari penelitian ini tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan <em>self care </em>pada lansia penderita diabetes mellitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang. Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk mengkaji lebih lanjut penyebab kurangnya melakukan <em>self care </em>pada lansia penderita diabetes mellitus</p>2025-04-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Kamsari Kamsari, Wenny Nugrahati Carsita, Estefaniah Apriyantihttps://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/TNJ/article/view/796EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN AKUT MIOKARD INFARK: LITERATURE RIVIEW2025-01-30T22:23:57+07:00noneng yulianti[email protected]Ida Rosidawati[email protected]Nur Hidayat[email protected]Ulfi Afifah[email protected]<table> <tbody> <tr> <td width="436"> <p>ABSTRAK</p> <p>Latar Belakang: Infark miokard akut (IMA) merupakan salah satu penyebab utama kematian global. Gejala utama dari infark miokard akut adalah nyeri dada yang tidak hilang meskipun sudah beristirahat. Nyeri pada pasien IMA perlu dikelola secara efektif untuk meningkatkan prognosis. Relaksasi Benson merupakan teknik nonfarmakologis yang diyakini dapat mengurangi intensitas nyeri pada pasien IMA.</p> <p>Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk meninjau efektivitas teknik relaksasi benson dalam menurunkan intensitas nyeri pasien IMA berdasarkan literatur yang tersedia.</p> <p>Metodologi: Metode literatur review dilakukan menggunakan pendekatan PRISMA dengan pencarian artikel melalui Google Scholar dan Portal Garuda pada kurun waktu 2014-2024. Sebanyak lima jurnal nasional yang relevan dan memenuhi kriteria inklusi dianalisis secara kritis.</p> <p>Hasil Penelitian: Hasil dari penelitian ini semua artikel yang direview menunjukkan adanya penurunan signifikan pada skala nyeri setelah penerapan teknik relaksasi Benson. Penurunan skala nyeri berkisar dari kategori nyeri berat menjadi nyeri ringan. Hal ini menunjukkan bahwa Teknik Relaksasi Benson efektif untuk menurunkan nyeri pada pasien infrak miokard akut.</p> </td> </tr> </tbody> </table>2025-04-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 noneng yulianti, Ida Rosidawati, Nur Hidayat, Ulfi Afifahhttps://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/TNJ/article/view/852PENGARUH TEKNIK BALUT BIDAI DALAM MENURUNKAN NYERI PADA KASUS PERDARAHAN PASIEN FRAKTUR DI IGD: LITERATUR REVIEW2025-05-09T15:54:15+07:00Hikmal Fahridza Ramadhani Qudus[email protected]yanti cahyati[email protected]<p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p><strong>Latar belakang</strong>: Kecelakaan atau trauma merupakan kejadian yang sering dijumpai di instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit. Dalm kasus trauma berat yang mengancam nyawa memerlukan tindakan yang tepat dan cepat dalam menangani nyeri yang tak tertahan. Nyeri hebat dapat diakibatkan dengan kondisi trauma tertentu atau kecelakaan sehingga perlu penanganan cepat dan tepat untuk menurunkan rasa nyeri atau komplikasi lainnya.</p> <p><strong>Tujuan penelitian:</strong> Dengan kejadian tersebut, sebuah metode seperti balut bidai (<em>splinting and bandaging</em>) menjadi salah satu prosedur dalam mengendalikan serta memberikan stabilisasi pada luka akibat kecelakaan. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penerapan teknik balut bidai dengan penurunan tingkat nyeri pada pasien dengan kasus fraktur.</p> <p><strong>Metodologi: </strong>Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dengan sumber artikel dari <em>Google Scholar </em>yang diterbitkan antara tahun 2019 hingga 2025. Proses pencarian dan seleksi artikel dilakukan berdasarkan <em>Preferred Reporting Items for Systematic Reviews & Metaanalyses</em> (PRISMA) memperoleh 5 artikel untuk dianalisis.</p> <p><strong>Hasil penelitian: </strong>Dari hasil analisis terhadap lima artikel, ditemukan adanya hubungan positif antara penggunaan teknik balut bidai dan penurunan nyeri pada pasien fraktur.</p>2025-04-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Hikmal Fahridza Ramadhani Qudus, yanti cahyatihttps://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/TNJ/article/view/739Sentuhan Harmoni: Efektivitas Terapi Lima Jari dalam Mengurangi Kecemasan dan Kualitas Tidur pada Warga Binaan Pemasyarakatan2025-07-02T13:26:39+07:00Reni Hertini[email protected]siti Rohimah[email protected]Enik Suharyanti[email protected]Aneng Yuningsih[email protected]<p><strong>ABSTRAK </strong></p> <p><strong>Latar belakang: </strong>Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) rentan mengalami gangguan kecemasan dan tidur akibat tekanan dan stresor lingkungan. Intervensi non-farmakologis, seperti terapi komplementer berbasis dapat menjadi alternatif yang aman dan efektif untuk mengatasi kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur pada warga binaan.</p> <p><strong>Tujuan Penelitian: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas terapi lima jari dalam mengurangi kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur pada warga binaan pemasyarakatan.Kecemasan dan gangguan tidur merupakan tanda genjala dari gangguan psikologis yang sering dialami oleh warga binaan, yang dapat berdampak pada kesejahteraan mental dan perilaku mereka. Terapi lima jari, yang melibatkan teknik relaksasi melalui jari-jemari, dipercaya dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan dan membantu meningkatkan kualitas tidur.</p> <p><strong>Metodologi: </strong>Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pre-test dan post-test pada 40 warga binaan yang mengalami kecemasan tingkat ringan hingga sedang. Sebelum dan setelah intervensi, tingkat kecemasan peserta diukur menggunakan skala kecemasan yang telah tervalidasi dan kualitas tidur diukur dengan tes <em>Pittsburgh Sleep Quality Index</em>.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian ini menunjukkan 17 responden mengalami perubahan skor kecemasan dari cemas sedang menjadi cemas ringan, kemudian 22 responden mengalami peningkatan kualitas tidur dari kategori buruk menjadi baik. Temuan ini mendukung hipotesis bahwa terapi lima jari dapat menjadi intervensi yang efektif untuk mengurangi kecemasan pada warga binaan, serta memberikan pendekatan alternatif yang dapat diterapkan dalam sistem rehabilitasi mental di lembaga pemasyarakatan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan program rehabilitasi psikologis yang lebih holistik dalam konteks pemasyarakatan. </p>2025-04-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Reni Hertini, siti Rohimah, Enik Suharyanti, Aneng Yuningsihhttps://ejurnal2.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/TNJ/article/view/792PENERAPAN LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF PADA PASIEN STROKE DENGAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT2025-01-25T15:42:23+07:00Genta Pangripta[email protected]Ida Rosidawati[email protected]Astrid Putri Maulana[email protected]Dea Puspita[email protected]<p>ABSTRAK</p> <p>Latar belakang: Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi akibat gangguan aliran darah ke otak, yang dapat menyebabkan dampak neurologis yang signifikan terutama pada kelemahan otot. Sehingga salah satu intervensi yang dilakukan adalah menerapkan Range Of Motion (ROM).</p> <p>Tujuan penelitian: Untuk mengeksplorasi pengaruh latihan Range of Motion (ROM) aktif terhadap pemulihan fungsi motorik pada pasien stroke</p> <p>Metodologi: Metode yang digunakan dalam penelusuran sumber data pada <em>systematic literature review</em> ini yaitu dengan penulusuran database terdiri dari Google Scholar dan Portal Garuda. Kriteria inklusi yang digunakan mencakup <em>Quasi Experimental</em> yang melibatkan pasien dewasa berusia ≥15 tahun dengan diagnosis stroke. Artikel yang terpilih dievaluasi menggunakan kerangka kerja PRISMA untuk memastikan kualitas dan relevansi Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam kekuatan otot ekstremitas pada pasien yang terkena stroke</p> <p><strong>Hasil penelitian: </strong>Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa terapi ROM merupakan bagian penting dari perawatan rehabilitasi pasien stroke, terutama pada fase awal, untuk mengoptimalkan hasil pemulihan.</p>2025-04-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Genta Pangripta, Ida Rosidawati, Astrid Putri Maulana, Dea Puspita